Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Impfpass, Buku Vaksin Wajib Dimiliki Semua Warga Jerman

3 Mei 2021   07:10 Diperbarui: 4 Mei 2021   10:42 1730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Impfpass - Buku Vaksin | foto: Laempel/sciencefiles.org

"Jangan lupa ya, Impfpass dibawa."

Suara di seberang telepon mengingatkan saya untuk membawa buku vaksin. Telpon kemudian saya akhiri dengan ucapan terima kasih dan ucapan "semoga harinya menyenangkan". 

Walaupun lazimnya semua warga tahu untuk membawa buku vaksin jika akan melakukan vaksinasi, tetapi petugas dari praktik dokter tidak jarang mengingatkan. 

Impfpass adalah buku mini berwarna kuning yang berlaku internasional, menyimpan catatan jenis vaksin yang telah diterima seseorang sejak lahir hingga dewasa. Bisa dikatakan buku ini diperlukan sepanjang hidup. 

Di Jerman, buku vaksin ini disediakan oleh Kinderarzt (Pediatri), ketika imunisasi pertama yang diterima seorang bayi. Buku vaksin harus dimiliki setiap orang. Gunanya untuk mengetahui jenis vaksin apa saja yang telah diterima, dan kapan harus melakukan vaksinasi baru untuk jenis vaksin tertentu. 

Bagi orang dewasa yang tidak memiliki, atau kehilangan buku vaksin, dapat meminta buku vaksin baru di praktik dokter umum (dokter keluarga).

Dokter di Jerman wajib menyimpan rekam medis pasiennya selama sepuluh tahun. Buku vaksin ini juga langsung saya dapatkan saat baru pindah ke Jerman.

Saya ingat, saat anak saya masih di kelas 2 sekolah dasar. Mereka akan melakukan school trip selama beberapa hari.

Dari beberapa lembar dokumen yang harus diisi dan ditandatangani orangtua murid juga wajib dilampirkan bukti vaksin Tetanus.

Waktu itu kami masih bermukim di Shanghai. Anak-anak yang bersekolah di German School Shanghai berasal dari Jerman, negara-negara berbahasa Jerman, juga warga negara Jerman yang lahir di China dan negara lain. 

Dokumen vaksin tetanus ini diperlukan, mengingat vaksin tetanus tidak berlaku wajib di semua negara. Vaksin tetanus sangat diperlukan karena dapat menyelamatkan nyawa, seandainya seseorang mengalami cedera. 

Vaksin ini sangat penting untuk menghindari tetanus yang disebabkan oleh bakteri. Umumnya terdapat di tanah, lumpur, kotoran kuda dan hewan lainnya. Lazimnya, setelah 10 tahun, vaksinasi harus dilakukan ulang. 

Bakteri ini dapat masuk melalui luka, atau area terbuka pada kulit. Penderita akan mengalami kejang otot yang luar biasa, dapat menyebabkan kelumpuhan, bahkan kematian. (alodokter.com)

Impfpass - Buku Vaksin | foto: Laempel/sciencefiles.org
Impfpass - Buku Vaksin | foto: Laempel/sciencefiles.org

Di Jerman, tidak semua jenis vaksin wajib diterima oleh warga. Tetapi ada vaksin yang berlakukan wajib untuk anak, yaitu vaksin Masern (Rubela, Campak 9 hari, measles).

Setiap anak yang akan mendaftar ke tempat penitipan anak, Taman Kanak-Kanak, dan sekolah wajib menunjukkan bukti vaksinasi Campak. Penyakit ini sangat menular dan bisa berakibat fatal. 

Salah satu penyakit terburuk yang dapat disebabkan oleh virus campak adalah meningitis. Ini dapat menyebabkan kerusakan otak yang parah dan cacat intelektual.

Siapa pun yang melanggar vaksinasi wajib ini akan mendapat denda hingga 2.500 euro. 

Selain vaksin campak, umumnya anak-anak menerima vaksin dasar, yaitu vaksin difteri, tetanus, polio, dan pertusis (batuk rejan). 

Wajib vaksin di Jerman dimulai pada tahun 1807. Kerajaan Bavaria (Königreich Bayern) yang melakukan pertama kalinya.

Setelah itu,  pada 1874 di Kekaisaran Jerman semua orang diwajibkan untuk mendapatkan vaksin cacar pada usia satu tahun, kemudian vaksinasi diulangi pada usia 12 tahun.

Aturan ini beberapa kali mengalami perubahan dengan penyesuaian Undang-Undang, mengikuti sistem pemerintahan negara. Begitu juga dengan buku vaksin, yang awalnya terlihat lebih sederhana.

Pada prinsipnya, vaksinasi wajib dilakukan untuk jenis vaksin tertentu.

Mulai tahun ini, Impfpass digital dapat dimiliki sebagai data tambahan, dan merupakan tawaran sukarela. Bagi warga yang ingin memilikinya dapat mengunduh aplikasinya, tetapi buku vaksin tetap ada. 

Jika bepergian ke luar negara Jerman, selain paspor biasanya saya selalu membawa serta buku vaksin ini. Untuk berjaga-jaga jika berada dalam situasi darurat.

Saya kurang tahu, apakah sekarang di Indonesia buku vaksin yang mencatat imunisasi pertama bayi digunakan terus hingga dewasa? 

Salam sehat.

-------

Hennie Triana Oberst

De, 03.05.2021

Bacaan:

1. impfen-info.de

2. Impflicht in Deutschland/ de.wikipedia.org

3. Impfen/rki.de

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun