Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Dear Orangtua, Jangan Lupa Lakukan Vaksinasi HPV pada Remaja

27 April 2021   06:06 Diperbarui: 27 April 2021   09:05 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi remaja | foto: freepik/rawpixel.com—

Saat mengunjungi Kinderarzt (Pediatri) pada pemeriksaan J1, dokter mengatakan bahwa anak saya sudah bisa diberikan vaksin HPV pada usia 13 tahun. J1 singkatan dari Jugendgesundheitsuntersuhung 1, yaitu pemeriksaan kesehatan remaja yang ditujukan bagi anak muda antara usia 12 dan 14 tahun. 

HPV (Human Papilloma Virus), jenis virus yang meningkatkan risiko tumor tertentu, terutama kanker serviks (leher rahim). Virus papilloma adalah patogen yang dapat menyebabkan peradangan dan perubahan kulit. Beberapa hanya terjadi pada manusia. Oleh sebab itu dinamakan human papilloma virus

Virus papilloma ini tersebar luas, sebagian besar wanita dan pria yang melakukan hubungan seksual dapat terinfeksi HPV setidaknya sekali seumur hidup. Umumnya, virus berhasil dilawan oleh sistem kekebalan tubuh dan menghilang tanpa menimbulkan gejala apa pun. 

Kemungkinan terinfeksi HPV pada wanita dan pria memiliki frekuensi yang sama. Namun, risiko berkembang menjadi kanker lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria. Pada wanita, risiko terinfeksi paling besar terjadi pada usia sekitar 30 tahun. 

Setiap tahun di Jerman, tercatat sekitar 6.250 wanita dan 1.600 pria menderita kanker yang disebabkan oleh infeksi human papilloma virus. 

Infeksi akibat virus ini tidak hanya pada alat kelamin dan reproduksi perempuan, tetapi juga pada laki-laki dan juga pada mulut dan faring (hulu kerongkongan). Penularan virus ini terjadi terutama pada kontak seksual. 

Untuk memberikan perlindungan dan mengurangi risiko kanker akibat human papilloma virus ini, maka disarankan untuk memberikan vaksin HPV pada remaja, sebelum dilakukan kontak seksual pertama.

Beberapa minggu lalu, anak saya telah mendapatkan vaksin HPV yang kedua. Bersyukur semua berjalan lancar. Di tengah pandemi seperti ini mendapatkan jadwal dokter sedikit lebih lama dari sebelumnya.

Biasanya, jika tidak banyak pasien, sewaktu-waktu ditelepon kami bisa datang langsung. Jarak tempat praktik dokter dari rumah kami relatif dekat, hanya sekitar 2 km. Hanya butuh beberapa menit mengendarai mobil untuk tiba di sana.

Vaksinasi HPV sangat disarankan pada remaja usia 9 hingga 14 tahun. Pada usia ini vaksin diberikan dua kali, dengan jarak minimal lima bulan. Untuk jarak vaksinasi di bawah lima bulan, diperlukan tiga kali vaksinasi.

Pemberian vaksin harus dilakukan sedini mungkin sebelum ulang tahun ke-18. Bagi remaja yang mendapatkan vaksin pertama kali pada usia 15 tahun, membutuhkan tiga kali vaksinasi.

Di Jerman, ada dua jenis vaksin HPV yang diberikan. Kedua vaksin ini memberikan perlindungan terhadap dua jenis virus yang berisiko tinggi, yaitu HPV 16 dan 18. Salah satu dari dua vaksin mencegah tujuh jenis virus human papilloma lainnya.

Dua jenis virus ini menyebabkan perubahan sel yang dapat berkembang menjadi kanker. Jenis virus yang mengakibatkan sekitar 70 persen dari semua infeksi HPV yang bertanggung jawab atas kanker serviks. Setidaknya, ada sekitar 13 jenis HPV lainnya yang dapat menyebabkan kanker.

Reaksi yang dialami setelah mendapatkan vaksin, umumnya hanya rasa sedikit sakit, kemerahan, atau bengkak pada tempat tusukan jarum. Keluhan seperti pusing hingga demam mungkin juga terjadi, tetapi hanya berlangsung dalam waktu yang relatif singkat. Efek samping yang berat sangat jarang terjadi. 

Setelah vaksinasi, ada kemungkinan terjadi infeksi yang disebabkan oleh HPV lainnya. Oleh sebab itu sangat disarankan agar secara teratur memeriksakan kesehatan.

Biaya vaksin HPV di Jerman sekitar 480 euro. Jumlah ini akan ditanggung oleh perusahaan asuransi kesehatan yang memang wajib dimiliki oleh semua warga. 

Tulisan lain: Di Jerman, Setiap Orang Wajib Memiliki Asuransi Kesehatan

Mungkin di Indonesia harga vaksin ini tidak semahal di Jerman. Semoga biayanya juga dibayar oleh asuransi kesehatan, baik asuransi kesehatan milik pemerintah maupun asuransi secara mandiri.

Salam sehat selalu.

-------

Hennie Triana Oberst

De, 26.04.2021

Kesehatan Perempuan

Rujukan:

1. Humane Papillomviren (HPV)/ gesundheitsinformation.de

2. HPV-Impfung bei Jugendlichen/ impfen-info.de

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun