Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kubah dan Perjalanannya Menjadi Simbol Masjid

17 April 2021   01:05 Diperbarui: 21 April 2021   17:22 2805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arsitektur Renaissance yang dimulai di Italia pada awal abad 15 menyebar di wilayah Eropa lainnya. Bangunan-bangunan ini masih banyak yang berdiri kokoh dan dapat dilihat di wilayah Eropa.

Kubah pada mausoleum

Bagian timur laut Iran, juga Mesir adalah wilayah yang dikenal dengan perkembangan awal mausoleum beratap kubah. 

Samanid Mausoleum | foto: commons.wikimedia/Hylgeriak
Samanid Mausoleum | foto: commons.wikimedia/Hylgeriak

Makam Samanid (Samaniyah) di Transoxania dari tahun 943, merupakan penemuan squinch Persia, yaitu bentuk segi delapan sebagai dasar kubah. 

Bentuk kubah ini kemudian digunakan sebagai standar bentuk kubah selanjutnya. (Transoxania sekarang adalah sebagian wilayah Uzbekistan, Kazakhstan, Tajikistan, dan Turkmenistan).

Di masa Kekaisaran Seljuk (1037--1194), orang Turki membangun menara makam yang dikenal dengan nama "segitiga Turki", dan mausoleum berbentuk kubus dengan atap kubah. Bentuk kubah setengah lingkaran datar pertama kali ditemukan pada periode Seljuk.

Baca juga: Masjid Merah, Lambang Toleransi di Taman Kastil Schwetzingen Jerman                        

Kubah  satu masjid di Antalya Turki | foto: HennieTriana
Kubah  satu masjid di Antalya Turki | foto: HennieTriana

Kubah Masjid

Masjid Jameh Isfahan, di Iran adalah salah satu masjid tertua yang dikenal di dunia. Kubah yang dibangun oleh Nizam al-Mulk pada tahun 1086 ini merupakan kubah batu terbesar dalam arsitektur Islam pada masa itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun