Ruang hijau untuk anak-anak ini dianggap penting juga sebagai tempat untuk mengajari anak-anak berkebun. Ternyata orangtua mereka memanfaatkan tempat ini juga, dari kebun anak menjadi kebun keluarga. Sejak itulah dikenal nama "Schrebergarten".
Schrebergarten Masa Kini
Schrebergarten semakin diminati masyarakat, terutama setelah Perang Dunia II. Namun, kebun kecil ini bukan lagi sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga, melainkan sebagai tempat untuk menyalurkan hobi berkebun, dan rekreasi.
Lahan ini tidak hanya penuh sayuran dan buah-buahan, melainkan juga indah dengan bunga-bunga.
Di Jerman, kebun kecil ini banyak dijumpai di pinggiran kota. Dari jendela ruang tamu rumah kami bisa terlihat di kejauhan beberapa kebun kecil yang berderet. Jika kita menumpang kereta api, sering terlihat tidak jauh dari lintasan kereta beberapa kebun kecil yang berjajar, dengan rumah mungilnya.
Beberapa keluarga yang hobi berkebun tetapi tidak memiliki halaman rumah memutuskan untuk menyewa Schrebergarten.
Schrebergarten tidak bisa dibeli. Warga hanya bisa menyewa dari Asosiasi Kebun Kecil. Seperti biasa, di Jerman selalu ada aturan ketat yang berlaku. Luas kebun kecil ini tidak boleh lebih dari 400 meter persegi.
Penyewa kebun wajib patuh dengan ketentuan yang ada. Sebagai contoh, dilarang memelihara ternak seperti ayam, burung, dan lainnya.
Dibolehkan untuk menginap di rumah kebun, tetapi dilarang untuk menjadikannya sebagai tempat tinggal tetap.
Kebun kecil dianggap sebagai "rumah musim panas". Di tempat ini acara barbeku juga biasa dilakukan, musim panas memang identik dengan barbeku.