Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saat Kita Duduk di Tepi Sungai Rhein

22 Februari 2021   08:15 Diperbarui: 22 Februari 2021   08:32 1130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kulirik cermin di samping kanan lemari putih. Ah, ada senyum tipis memantul di sana. Burung Sikatan menyapa dengan nyanyian khasnya. Indah, seperti kuntum Tulip warna-warni di pojok halaman rumah. 

"Aku ingin berjumpa denganmu." Begitu kau katakan lewat telepon beberapa hari lalu.

Sepasang bebek melahap remah-remah roti yang disebarkan gadis kecil berbaju merah. Matanya berbinar bahagia.

Kita duduk berdampingan di undakan tangga, di tepi sungai Rhein. Segelas es kopi yang kupesan telah berkurang separuh isinya. Segar dan manis.

Tapi kedua bola mata cokelatmu menghadirkan tatapan muram dan sendu. Ketika kukatakan,  "Aku lupa."

Entah di mana kuletakkan hatimu. Mungkin di sela-sela tumpukan kayu di samping gubuk tua di tengah hutan. Mungkin juga telah menjadi butiran halus dan terbang bersama angin.

-------

Hennie Triana Oberst

De, 21.02.2021

Sungai Rhein, salah satu sungai terpanjang di Eropa. Mengalir di negara Swiss, Liechtenstein, Austria, Jerman, Perancis, dan Belanda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun