Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pesona Kassandra di Makedonia, Negeri Alexander Agung

20 Februari 2021   12:21 Diperbarui: 21 Februari 2021   16:26 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halaman Kapel - foto: HennieTriana

Di wilayah kuno Kerajaan Makedonia dulunya adalah daerah yang tidak penting. Pada masa kepemimpinan Raja Archelaos I, sekitar 400 SM,  wilayah ini mulai menunjukkan kekuatannya.

Perluasan wilayah dan kekuasaan Makedonia berkembang di bawah kepemimpinan Raja Philip II, sekitar 300 SM. Alexander Agung kemudian melanjutkan kepemimpinan Makedonia.

Alexander Agung lahir di kota Pella, wilayah kuno kerajaan Makedonia. Alexander adalah putra dari Raja Philip II dan Ratu Olimpias. Pada usia 20 tahun ia memimpin Makedonia, setelah mengalahkan saingannya. Ia melanjutkan kepemimpinan Raja Philip II yang dibunuh oleh pengawalnya. 

Alexander juga adalah seorang panglima pemberani yang pertama kali mengalahkan suku-suku Yunani kuno, dan berhasil melawan Persia hingga ke India. Namun, setelah kematiannya, kerajaannya runtuh.

Banyak orang yang  memujanya, dan memberikan gelar "Orang Yunani terbesar sepanjang masa". 

Halaman Kapel - foto: HennieTriana
Halaman Kapel - foto: HennieTriana
Makedonia memiliki sejarah yang panjang dan berpindah-pindah kekuasaan. Saat ini wilayah Makedonia terbagi di 6 negara, yaitu sebagian negara Bulgaria, Yunani, Republik Makedonia Utara (ibukotanya Skopje), serta sebagian kecil negara Albania, Serbia, dan Kosovo.

Kassandra

Kassandra adalah satu bagian dari semenanjung Chalkidiki (Halkidiki) di wilayah administratif Makedonia, bagian utara Yunani. 

Kassandra, Sithonia, dan Athos dijuluki "Tiga Jari Yunani" karena bentuknya yang unik menyerupai bentuk tiga jari. Orang Yunani sendiri lebih suka menyebutnya dengan "kaki".

Kami menumpang pesawat dan mendarat di kota Thessaloniki, ibukota Makedonia. Untuk memudahkan kegiatan jalan-jalan mengelilingi daerah ini, kami pilih menyewa mobil. Lebih leluasa mengatur waktu dan mengunjungi tempat wisata yang disukai. 

Pemandangan laut biru dengan pantai berpasir yang tampak tak berujung, tanah berbukit dengan kebun zaitun, dan hutan pinus adalah ciri khas Kassandra. Kawasan ini identik dengan pariwisata. Sejak tahun 1970 Kassandra semakin berkembang dan menarik pelancong, juga investor. 

Kassandra - foto: HennieTriana
Kassandra - foto: HennieTriana

Situs arkeologi juga banyak ditemukan di area ini, salah satunya adalah puing Kuil Amon Zeus yang terletak di pantai Kallithea. Menurut para arkeolog, kuil ini dibangun sekitar 400 SM. Kuil Amon Zeus didedikasikan untuk dewa Mesir Amon, dan merupakan satu-satunya kuil di Eropa untuk dewa yang berasal dari Mesir.   

Kapel Panagia Faneromeni

Secara tidak sengaja saat mengelilingi Kassandra, kami menemukan kapel kecil yang terletak di tepi pantai. Bangunan bercat warna putih dengan hiasan jajaran pot bunga warna biru, dan bangku berwarna biru di halaman kapel.

Kapel Panagia Faneromeni - foto: HennieTriana
Kapel Panagia Faneromeni - foto: HennieTriana

Dulunya kawasan pantai ini tidak berpenghuni, penduduk setempat tinggal di pedalaman desa karena takut akan bajak laut.

Suatu malam, saat seorang pria yang bekerja di sekitar area gereja dalam perjalanan pulang, ia mengamati cahaya di lautan yang semakin mendekati pantai. Pria itu menceritakan pengalamannya kepada penduduk desa.

Keesokan harinya beberapa orang menyelidiki hal itu. Mereka menemukan keajaiban. Cahaya yang dibawa ombak adalah sebongkah batu besar seperti sepotong kayu, dengan sosok Madonna (Bunda Maria) tergambar di atasnya.

Sebuah gereja kemudian dibangun. Penduduk desa percaya bahwa Madonna memilih tempatnya sendiri. Konon, beberapa keajaiban terjadi di tempat ini. 

Kapel yang dibangun pada abad ke-16 ini merupakan tempat ziarah yang terkenal, dan ramai dikunjungi hingga sekarang.

Di bagian dalam kapel terdapat lukisan dinding dari abad ke-17. Pengunjung dilarang memotret bagian dalam kapel.

Polychrono

Polychrono tempat kami menginap berjarak sekitar 100 km dari kota Thessaloniki. Kota kecil ini terkenal akan peninggalan bersejarah yang ditemukan. Bahkan penggalian masih terus dilakukan.

Polychrono - foto: HennieTriana
Polychrono - foto: HennieTriana
Musim panas adalah sumber pendapatan penduduk Polychrono. Penginapan, restoran, cafe, bar, dan toko akan ramai dikunjungi oleh wisatawan. 

Di luar musim ini, kebanyakan masyarakatnya memenuhi kebutuhan mereka dengan bertani, mengolah hasil perkebunan zaitun, dan memproduksi madu.

Menurut pendapat saya, mengunjungi Kassandra di luar puncak masa liburan justru lebih menyenangkan. Alasannya, tempat wisata tidak padat oleh pelancong.

Selamat menikmati Makedonia

-------

Hennie Triana Oberst

De, 20.02.2021

Rujukan:

Makedonien/Griechenland.de

Chalkidiki: Verweilen an der Kapelle Panagias Faneromenis/rheinischer-spiegel.de

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun