Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Ketika Orang Tersayang Mendapat Julukan Nama Hewan

27 Januari 2021   05:32 Diperbarui: 28 Januari 2021   21:13 2197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Beruang kecil - foto: pixabay.com/Couleur 

"Bahasa cinta adalah bahasa rahasia" (Robert Musil)

Seorang sahabat saya sejak sekolah adalah penyayang kucing. Saking cinta dengan hewan ini, pria baik hati ini sering mengatakan dirinya adalah kucing. Maka kami, sebagai sahabatnya menyematkan julukan "kucing" untuk memanggilnya.  

Di Jerman, sangat sering didengar seseorang memanggil pasangan, atau anak-anaknya dengan nama hewan. Awalnya memang terdengar aneh dan lucu, terutama jika membayangkan binatang yang dijadikan julukan nama itu. Lucu karena belum terbiasa mendengar orang memanggil pasangan dan anak-anak mereka dengan nama hewan.

Kenalan saya, pasangan Jerman, sebut saja Anna dan Klaus. Anna selalu menyebut Klaus dengan "Maus" (tikus), terutama jika sedang membujuk dan bermanja-manja. Dalam hati saya bergumam, "Seorang lelaki gagah dipanggil tikus". Julukan ini bukan untuk lucu-lucuan, karena maus di sini dianggap sebagai penggambaran hewan yang terlihat pemalu, tetapi gesit dan cerdas. 

Julukan dengan nama hewan memang sangat umum dijumpai di Jerman. Namun, menurut ahli bahasa dari Cologne, Markus Lindlar, panggilan paling populer yang digunakan adalah "Schatz" (harta karun). Panggilan ini juga yang saya dan suami gunakan. Ya, memang panggilan mainstream, tetapi terdengar cukup unik, dan mengesankan bahwa seseorang yang kita panggil itu adalah sesuatu yang berharga, dan harus dijaga. 

"Yang cukup menarik, jika terjadi perselisihan di antara pasangan, mereka akan kembali memanggil dengan nama masing-masing. Nama panggilan tidak bekerja secara rasional, tetapi muncul dari situasi tertentu," begitu berdasarkan penuturan Lindlar.

Nama hewan tertentu yang digunakan sebagai panggilan sayang menunjukkan hubungan yang baik, keintiman emosional, dan kasih sayang antarpasangan. Seorang pria yang dipanggil dengan "Tiger" (harimau), dikaitkan dengan kucing besar yang perkasa, kira-kira sama dengan panggilan "Bär" (beruang). 

Pasangan yang baru saja saling mengenal, tentu harus hati-hati untuk memberikan panggilan sayang dengan menggunakan nama hewan untuk pasangannya. Lazimnya, memang setelah saling mengenal lebih dekat, maka julukan sayang ini bisa disematkan. Namun, jika masing-masing tidak menolak sejak awal sekalipun, nama julukan akan terdengar menyenangkan.

Julukan unik ini mengekspresikan banyak hal, kedekatan, kepercayaan, kasih sayang, dan juga humor, antara mereka berdua. 

Konon, setiap negara memiliki panggilan dengan nama-nama yang unik dan menggemaskan. Nama panggilan yang diberikan tidak hanya dengan menyematkan nama hewan, tetapi juga dengan nama makanan.

Di Belanda misalnya, pria memanggil pasangannya dengan "Dropje", yang berarti bonbon (permen). Orang Spanyol memanggil "Media Naranja" (setengah jeruk), panggilan ini sama artinya dengan "belahan jiwa". Betapa romantisnya.

Kabarnya, di Thailand ada yang menyebut pasangannya dengan panggilan "Chang Noi" (gajah kecil). Orang Italia terkadang memanggil dengan sebutan "Orsacchiotto" (beruang kecil). Lain lagi di Polandia, orang memanggil dengan julukan "Myszka" (tikus kecil).

Di Jerman, selain sebutan Maus, Bärchen (beruang kecil), dan Tiger, banyak juga orang yang memanggil pasangannya dengan nama "Spatz" (burung gereja). Burung kecil yang dianggap lucu, lincah dan indah. Julukan ini sering diberikan untuk memanggil pria, menggambarkan laki-laki yang mandiri, baik, dan sering mengambil inisiatif. Penggambaran sosok yang menyenangkan dan tidak membosankan.

Apa pun panggilan sayang untuk pasangan, itu adalah kesepakatan berdua. Hanya mereka yang mengetahui alasan mengapa nama itu yang dipilih. Nama panggilan yang menenteramkan pendengaran dan jiwa.

-------

Hennie Triana Oberst

Deutschland, 26.01.2021

Bacaan:

1) sz-magazin-sueddeutsche.de  

2) businessinsider.de/wissenschaft

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun