Frankfurt am Main, begitu sebutan lengkap kota ini, biasa ditulis dengan Frankfurt (Main), kota Frankfurt yang terletak di sungai Main. Ya, memang ada dua nama kota Frankfurt di Jerman, satu lagi adalah Frankfurt an der Oder, disingkat dengan Frankfurt (Oder), terletak di sungai Oder di negara bagian Brandenburg.
Orang memang lebih banyak mengenal Frankfurt (Main), kota kelima terbesar di Jerman, di negara bagian Hessen. FRA, begitu kode IATA (Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional) bandar udara kota Frankfurt, bandara internasional terbesar di Jerman.
Frankfurt juga merupakan salah satu kota dengan bandara tersibuk di Eropa, tercatat lebih dari 200.000 penumpang per hari melalui bandar udara ini. Dulu, Garuda Indonesia juga melayani penerbangan tujuan Frankfurt, dan sebaliknya.Â
Mainhattan
Di Jerman hanya sedikit kota yang mengizinkan bangunan-bangunan tinggi berdiri, Frankfurt adalah salah satunya. Di kota ini bisa ditemukan gedung pencakar langit yang modern, bersanding harmonis dengan bangunan-bangunan kuno yang indah dan masih megah berdiri.Â
Frankfurt adalah pusat bisnis, metropolis perbankan dan bursa saham. Tidak heran jika kota ini mendapat julukan "Mainhattan" (Manhattan di Main). Meskipun pada awalnya pembangunan gedung tinggi mendapat perlawanan dari warganya, tetapi sekarang masyarakat bangga dengan kemajuan kota mereka.
Kota bisnis yang dihiasi gedung bertingkat ini tetap hijau dan asri. Bukan para bankir dan pelaku bisnis saja yang tertarik berada di sini, tetapi juga wisatawan yang datang dari dalam dan luar negeri. Frankfurt menyajikan paduan keindahan budaya dan seni masa lalu sekaligus modern, secara bersamaan.Â
Rumah Goethe
Johann Wolfgang von Goethe, seorang tokoh terpenting dalam dunia sastra Jerman dan Eropa. Goethe adalah ilmuwan, sastrawan, humanis, novelis, dan filsuf Jerman yang lahir di Frankfurt pada tahun 1749.
Rumah Goethe, tempat tinggal keluarganya hingga tahun 1795, merupakan objek wisata yang paling populer di Frankfurt. Johann Wolfgang dulu tinggal di rumah ini hingga masa sekolahnya, kemudian ia pindah ke kota lain saat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.Â
Ibu Johann Wolfgang kemudian menjual rumah ini, karena kesulitan merawatnya setelah kematian ayah Johann. Kepemilikan rumah berganti-ganti, hingga pemilik terakhir menjadikan satu ruangan di lantai atas sebagai ruang Goethe.Â
Pada tahun 1863 rumah ini diambil alih oleh Free German Hochstift, yaitu satu yayasan ilmu pengetahuan, seni, dan pendidikan umum. Secara bertahap rumah ini direnovasi berdasarkan sumber sejarah dan memoar Goethe, dan dibuka untuk umum, dengan memamerkan koleksi karya sastra.Â
Alte Oper
Di pusat kota terdapat bangunan lama bernama "Alte Oper", gedung opera yang berdiri sejak tahun 1880 adalah tempat penyelenggaraan opera teater kota. Alte Oper pernah hancur akibat serangan udara pada Perang Dunia II, kemudian direkonstruksi pada tahun 1976.Â
Di depan gedung ini terdapat kolam air mancur tua, di sekitarnya terdapat beragam restoran dan kafe, di seberang Alte Oper terdapat taman kota yang luas. Pada siang hari tempat ini menjadi tujuan yang disukai para karyawan dan bankir untuk mengisi waktu istirahat mereka.Â
Römer
Di sekitar alun-alun kota yang selalu penuh dengan pelancong, terdapat gedung balaikota yang bernama Römer (artinya adalah orang Roma, atau bangsa Romawi).Â
Tidak ada yang tahu pasti mengapa gedung yang sudah berfungsi selama 600 tahun sebagai gedung balaikota ini bernama Römer. Mungkin karena dulu, di tempat ini ada pemukiman bangsa Romawi, atau karena banyak pedagang Italia yang tinggal di rumah itu sebelum berada di bawah kepemilikan kota.
Setiap tahun banyak festival yang diselenggarakan di kota ini. Orang Frankfurt suka berpesta. Ada lebih dari seratus jenis perayaan yang digelar di kota ini, seperti pesta rakyat, kuliner, musik Jazz, dan pasar Natal.
Frankfurt memang sungguh memesona.
-------
Hennie Triana Oberst
Deutschland, 25.01.2021
Rujukan: planet-wissen.de, frankfurt-tourismus.de
