Yang menjadi masalah besar adalah Fahim dan ayahnya tidak memiliki surat-surat apapun, mereka penduduk ilegal. Penyelenggara turnamen catur jelas menolak, karena untuk mengikuti kejuaraan hanya bisa dilakukan dengan identitas resmi peserta dari negara Perancis.
Sylvain Charpentier, sebagai pelatih Fahim sangat marah kepada penyelenggara, mengetahui bahwa Fahim tidak bisa mengikuti pertandingan besar ini. Dengan emosional Charpentier meluapkan kemarahannya kepada seorang anggota penyelenggara, pria keturunan Italia. Menurut Charpentier, dulu pria itu saat masih kecil datang ke Perancis sebagai penduduk ilegal juga.
Film produksi Perancis tahun 2019 ini memiliki judul asli "Fahim", tetapi di Jerman ditayangkan dengan judul "Das Wunder von Marseille" (Keajaiban dari Marseille). Dibuat berdasarkan kisah nyata Fahim Mohammad, pemuda kelahiran tahun 2000 di Dhaka, Bangladesh. Fahim menjadi juara catur dunia kelompok usianya pada tahun 2013.
Tayangan drama komedi ini menghadirkan tawa sekaligus keharuan yang luar biasa. Entahlah, mungkin karena saya sendiri melihat bagaimana nasib pencari suaka di Jerman. Sedih sekali melihat nasib pengungsi yang terkatung-katung, hidup di tenda-tenda penampungan di perbatasan negara Uni Eropa.
Orang-orang ini melarikan diri dan terpaksa harus meninggalkan negara mereka yang hancur akibat perang. Namun, di sisi lainnya, tidak mungkin semua pengungsi itu ditampung. Dilema.
-------
Hennie Triana Oberst
Deutschland, 04.01.2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H