Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menapak Tilas di Mannheim, Kota Kuadrat dan Teknologi

26 Desember 2020   07:16 Diperbarui: 27 Desember 2020   16:27 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menara air saat winter - foto: pixabay.com/stampika

Sering terjadi, kita mendapat kesempatan kedua kalinya, ketiga, dan seterusnya. 

Beberapa tahun lampau, saya diajak berjalan-jalan di kota Mannheim. Ini terjadi pada kesempatan pertama saya mengunjungi negara Jerman, ketika menetap di Indonesia. Ketika itu saya tidak berpikir akan mendatangi kembali kota ini.

Tak disangka, beberapa tahun kemudian, saya mendapat jodoh yang berasal dari kota Mannheim. Walaupun ia tidak lagi menetap di kota ini, tetapi kesempatan mengunjungi Mannheim selalu ada, karena mertua saya tinggal tidak jauh dari sini.

Setiap mengunjungi Mannheim, bagi suami saya seperti menapaki masa kecil hingga awal dewasanya. Iya, dia meninggalkan kota kelahirannya setelah menyelesaikan pendidikan teknik di satu perguruan tinggi di kota ini.

Mannheim merupakan salah satu kota pendidikan dan teknologi di Jerman. Kota tempat lahirnya mobil. Di sinilah Insinyur Carl Benz mengembangkan kendaraan bermotor roda tiga, di bengkelnya yang didirikan pada tahun 1871. Sejarah mobil ini bisa dilihat di Museum Mercedes Benz.

Kota Mannheim - foto: HennieTriana
Kota Mannheim - foto: HennieTriana

Mannheim (baca: Mannhaim) terletak di pertemuan sungai Rhine dan Neckar. Kota kedua terbesar di negara bagian Baden Württemberg.

Kota ini dibangun dengan konstruksi yang menarik. Sistem jalannya dibuat dengan bentuk siku-siku (bujur sangkar). Lantaran pola rancangan seperti ini, maka Mannheim dijuluki kota kuadrat.

Tata kota kuadrat Mannheim - tangkapan layar Googlemaps/dok. HennieTriana
Tata kota kuadrat Mannheim - tangkapan layar Googlemaps/dok. HennieTriana

Di tengah kota berdiri Wasserturm (menara air), dibangun pada abad ke-19 dan merupakan salah satu landmark kota Mannheim. Pertumbuhan penduduk yang begitu cepat menyebabkan kebutuhan air meningkat. Untuk mencukupi keperluan utama masyarakat yang mendesak inilah, maka kota Mannheim memutuskan membangun menara air sendiri. 

Menara air ini dibangun dari batu pasir halus, dengan paduan arsitektur neo-barok dan gaya monumental Romawi. Patung tokoh mitologi Yunani, seperti Sphinx dan Amfitrit bisa ditemukan di sini.

Pada masa Perang Dunia II, menara air hancur kena bom. Namun, kemudian diperbaiki dan dibangun kembali. Cukup lama menara ini bekerja memenuhi kebutuhan pokok penduduk kota Mannheim. Tahun 2019 menara air yang terletak di Friedrichplatz ini dinonaktifkan.

Menara air saat winter - foto: pixabay.com/stampika
Menara air saat winter - foto: pixabay.com/stampika

Istana yang menjadi universitas

Kota Mannheim, dulunya adalah desa para nelayan. Tempat ini sudah ada sejak abad ke-6. Letaknya saat ini berada di sekitar Schlossplatz (alun-alun istana). Oleh sebab posisi kota yang strategis ini membuat Pangeran Friedrich IV dari Pfalz, penguasa wilayah pada saat itu, ingin membangun benteng di tempat ini.

Beliau ingin menonjolkan jabatannya sebagai penguasa tertinggi Persatuan Protestan, sekaligus juga berharap dapat menarik para pengungsi religius dari Prancis dan Belanda. 

Penduduk daerah ini ditawari kompensasi yang tinggi dengan menukar tempat tinggal mereka. Meskipun banyak yang melakukan penolakan, Friedrichsburg (Benteng Friedrich) selesai juga dibangun. Penduduk pindah ke pemukiman kota yang istimewa.

Benteng Friedrichsburg hancur akibat Perang Tiga Puluh Tahun. Pada tahun 1649, di masa kepemimpinan Elektor Karl Ludwig, dibangun istana sebagai kediaman utamanya. Sekaligus membangun kembali benteng Friedrichsburg dan dijadikan sebagai kediaman kedua.

Pada tahun 1720, saat Elektor Karl Philipp dari Pfalz berkuasa, ia membangun gedung baru, Schloss Mannheim (Istana Mannheim). Istana ini digunakan sebagai tempat tinggal musim dingin. Istana dengan arsitektur barok ini merupakan istana barok terbesar di Jerman dan terbesar kedua di Eropa.

Universitas Mannheim Schloss - foto: Stefanie Eichler/commons.wikimedia.org
Universitas Mannheim Schloss - foto: Stefanie Eichler/commons.wikimedia.org

Schloss Mannheim menjadi kampus Universitas Mannheim sejak lebih dari 100 tahun yang lalu. Di tempat ini terdapat ruang kuliah, perpustakaan modern, ruang seminar dan tempat penelitian yang merupakan salah satu tempat penelitian terbaik di Eropa, khususnya di bidang ekonomi dan ilmu sosial.

Mannheim memang mengalami beberapa kali kerusakan akibat perang yang terjadi bertubi-tubi. Namun, kota ini dibangun kembali dengan memodernisasi kota, tetapi bentuk aslinya tetap dipertahankan. 

Lokasinya yang ideal dan merupakan kota pelabuhan pedalaman (pelabuhan di perairan sungai, atau danau) menjadikan Mannheim sebagai lokasi berbagai perusahaan industri hingga sekarang.

Salam musim dingin.

Menulis sambil ditemani secangkir kopi dan hujan salju.

-------

Hennie Triana Oberst

Deutschland, 25.12.2020

Bacaan: Mannheim.de

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun