Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Schlittenfahren, Ayo Meluncur di Atas Salju!

21 Desember 2020   19:55 Diperbarui: 21 Desember 2020   19:57 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bermain kereta luncur - foto: pixabay.com/Bru-nO

Rasa kagum yang tak habis-habis ketika menikmati pemandangan salju putih menyelimuti semua permukaan bumi dan pepohonan.

Saya suka menikmati pemandangan ini, sangat suka. Tetapi jangan diminta saya berjalan lama-lama di atas salju, apalagi salju yang sudah mengeras akibat terpijak-pijak kaki, ataupun terlindas ban kendaraan.

Licin dan berbahaya jika tidak hati-hati. Selain itu, sol sepatu yang dikenakan harus yang layak untuk digunakan di atas salju.

Pengalaman terjengkang di atas salju sudah pernah saya rasakan. Untungnya, masih tetap ada untungnya, hanya memar di beberapa bagian tubuh, bukan cedera berat. Satu tetangga saya bahkan pernah patah tulang kakinya karena terpeleset dan terbanting lantaran salju menjadi lapisan es.

Agak berbeda jika berjalan di hamparan salju yang tebal dan lembut, kemungkinan terpeleset jarang terjadi. Salju tebal ini bisa dijadikan tempat yang menyenangkan untuk bermain. Bermain di atas salju bagi anak-anak adalah keceriaan yang tidak boleh dilewatkan.

Anak-anak paling gembira menyambut salju turun dan meninggalkan lapisan yang tinggi. Ketika anak saya masih kecil, biasanya saya temani dia membuat orang-orangan salju di halaman rumah. Mirip dengan si Oscar dalam film Frozen.

Di permukaan tanah yang tidak rata lebih menyenangkan lagi, bisa berseluncur di atasnya.

Jalan kecil di depan rumah - foto: HennieTriana
Jalan kecil di depan rumah - foto: HennieTriana

Kami kebetulan tinggal di daerah yang berbukit-bukit, seperti umumnya wilayah Jerman bagian selatan. Beberapa puluh meter dari rumah kami  berdiri sekolah dasar. Di belakang sekolah adalah tanah terbuka yang lumayan curam. Tempat ini biasa digunakan untuk seluncuran.

Saya sering menemani anak saya berseluncur dengan kawan-kawannya di sana. Biasanya kami membuat janji, pukul berapa untuk bertemu di sana. Ibu-ibu mereka merupakan teman saya, jadi waktu kami untuk mengawasi anak tidak akan membosankan.

Sementara anak-anak bermain bersama, kami, para ibu bisa mengobrol, sambil mengawasi.  Saling bertukar camilan dan minuman panas sudah disiapkan dari rumah. Tetapi jangan dibayangkan kami duduk santai di sana.

Schlittenfahren

Berkendara dengan kereta luncur, Schlittenfahren, begitu sebutannya di Jerman, berasal dari kata Schlitten: kereta luncur,  dan fahren: berkendara.

Model kereta luncur yang paling umum digunakan adalah yang klasik, terbuat dari kayu. Bentuk lama ini masih digemari dan digunakan hingga sekarang, dan tetap tersedia setiap tahunnya di pasaran. 

Ada yang dibuat untuk dinaiki satu orang, tetapi bisa dikendarai oleh seorang anak kecil dan seorang dewasa. Selain itu ada juga kereta luncur yang dibuat agak panjang, bisa menampung dua orang atau lebih.

Schlitten - foto: pixabay.com/Pezibear
Schlitten - foto: pixabay.com/Pezibear

Kereta luncur sudah digunakan sejak milenium ketiga SM, dan merupakan alat transportasi tertua di dunia. Pada masa itu digunakan untuk menarik beban berat di padang pasir.

Sekitar tahun 800-an, kereta luncur mulai digunakan di Eropa, oleh bangsa Viking dari Skandinavia. Kereta ini merupakan alat transportasi pada musim dingin. Penduduk di sekitar pegunungan Alpen kemudian menggunakannya, untuk mengangkut jerami dan kayu. 

Belakangan, kereta luncur semakin populer di kalangan borjuasi Eropa. Anak-anak mereka bermain di atas salju dengan kereta yang ditarik oleh orang tuanya. Kegiatan ini menjadi momen istimewa setiap musim dingin, yang pantang untuk dilewatkan.

Lama-kelamaan, kereta luncur semakin merata digunakan oleh semua lapisan masyarakat hingga sekarang.

Schlittenfahren tetap digemari dan tidak tergerus zaman, kendati  olahraga ski semakin marak. Dengan kereta luncur, siapa pun dapat bersenang-senang kapan saja tanpa perlu pergi ke daerah khusus, seperti main ski.

Jalanan yang dilapisi salju - foto: HennieTriana
Jalanan yang dilapisi salju - foto: HennieTriana

Saat ini, salju di tempat tinggal kami sudah lama mencair. Menurut ramalan cuaca, kemungkinan salju akan turun lagi saat Natal nanti, bisa jadi white Christmas akan hadir tahun ini.

Anak-anak bisa bersenang-senang dan bermain di atas salju. Kegembiraan yang sudah lama dinantikan.

-------

Hennie Triana Oberst

Deutschland, 21.12.2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun