Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Teman, Hal Utama Ketika Pindah ke Negara Baru

23 November 2020   18:08 Diperbarui: 7 Januari 2021   04:21 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum tahun ajaran baru 2020 ini Meili dan keluarganya pindah ke Jerman. Suaminya harus kembali ke negaranya setelah tugasnya di luar negeri selesai. Keputusan yang sebetulnya diinginkan Meili sejak lama, karena lebih baik bagi kedua anak mereka, tidak pindah-pindah sekolah lagi.

Sayangnya, kami tinggal berjauhan, mereka di bagian utara Jerman, sedangkan kami di selatan. Butuh waktu berjam-jam untuk saling berkunjung.

"Seandainya kita tinggal berdekatan ya, aku nggak punya teman di sini." Begitu ia mengatakan di telpon dan mengeluhkan suhu udara yang mulai dingin.

Ya, saya pun tidak suka winter yang beku.

Saya mengerti bagaimana perasaannya, saya pernah berada di situasi seperti dia. Sebelum Meili pindah ke Jerman, pernah saya katakan, jika sudah di Jerman dia harus mengikuti kursus apapun yang dia sukai.

Kursus bahasa Jerman tidak terlalu diperlukan lagi, kecuali dia ingin mengikuti kelas tingkat teratas. Dia juga berencana untuk kembali ke sekolah, mengikuti Ausbildung. Pendidikan dengan sistem belajar teori dan praktek ini biasanya berlangsung selama 3 tahun. Keputusan yang tepat, menurut saya.

Pindah ke negara baru memang tidak gampang. Dari pengalaman pribadi, cara terbaik untuk mendapatkan teman adalah dengan mengikuti kegiatan apapun jenisnya yang disukai di satu lembaga pelatihan/pendidikan.

Ketika pindah ke Jerman saya tidak terlalu kesulitan menghadapinya, lantaran sebelum pindah sudah saya persiapkan keperluan untuk belajar bahasa Jerman di negeri tempat saya tinggal sekarang. Tetapi ada pengalaman lainnya, pada masa awal tinggal di Kanada. Kala itu kami belum memiliki anak. Saya betul-betul sendiri, tidak kenal siapa pun kecuali suami saya.

Satu keberuntungan saya adalah tidak punya masalah dengan bahasa setempat. Sehingga saya bisa mencari informasi tanpa butuh bantuan suami. Saya putuskan untuk mengikuti kelas bahasa Inggris. Tidak ada ruginya memperbaiki bahasa Inggris saya yang mulai kacau karena belajar bahasa Jerman. Informasi kelas bahasa saya dapatkan dari internet. Setelah menelpon lembaga pendidikan tersebut, saya mendapat jadwal untuk mengikuti ujian penempatan kelas.

Kota tempat kami tinggal adalah kota industri yang tidak terlalu besar. Letaknya berhadapan dengan kota Detroit di Amerika Serikat, kedua kota ini hanya dipisahkan oleh Sungai Detroit. Lalu lintas di kota Windsor yang berada di provinsi Ontario ini juga tidak rumit.

Setelah mengantar suami ke tempat kerjanya, saya langsung menuju ke lembaga bahasa. Di tempat ini diselenggarakan kelas bahasa Inggris bagi semua imigran di Kanada. Dengan menunjukkan bukti kartu izin tinggal dan SIN (Social Insurance Number), maka penduduk baru boleh mengikuti kelas bahasa secara gratis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun