Leonardo agak berbisik mengucapkannya, ada tamu dari meja lain yang memperhatikan kami dan seperti menguping.
Dia pun pamit ketika suami saya kembali dengan membawa pesanannya.
Restoran mulai sepi, jam sarapan hampir selesai. Mereka terlihat mulai membereskan meja untuk jam makan berikutnya.
Sebelum kami meninggalkan restoran, Leonardo kembali mendatangi kami, menanyakan apakah kami sudah mengunjungi Danau Tenno. Dia menyarankan untuk ke sana jika belum.
"Aku yakin kalian akan suka. Tidak akan rugi mengunjungi tempat cantik itu."
Senyum ramahnya tak lepas dari bibirnya.
Lago di Tenno
Jarak danau Tenno tidak terlalu jauh dari hotel tempat kami menginap. Kami mengikuti GPS saja. Mengendarai mobil  menyusuri jalan-jalan kecil di perkampungan penduduk.  Terlihat lengang tetapi pemandangannya sangat indah.
Kami mampir ke kafe yang ada di parkiran kendaraan, hanya menikmati minuman saja. Tidak sampai sepuluh menit berjalan kaki dari parkiran, melewati rumah penduduk kemudian memasuki hutan kecil dan menapaki undakan tangga abad pertengahan yang membawa ke danau yang terletak jauh di bawah.
Danau Tenno terletak di wilayah Trentino-Alto Adige, dalam bahasa Jerman disebut Trentino-Sdtirol. Danau kecil ini memiliki luas sekitar 25 hektare, bentuknya hampir membulat sempurna, berada di daerah pegunungan pada ketinggian 570 meter dari permukaan laut.