Kastanye dan Manfaatnya
Pohon kastanye mulai berbunga awal musim panas, dari bulan Juni hingga Juli, dengan warna bunga putih kehijauan, kekuningan hingga merah. Buahnya mirip seperti buah rambutan. Di dalam buah inilah terdapat kacang kastanye, berkulit coklat dengan ukuran sekitar 2 hingga 3 cm. Masa panennya sekitar bulan September hingga akhir Oktober.
Saat ini daun-daunnya mulai rontok dan banyak buah yang juga berserakan di tanah, seperti terlihat di rumah tetangga sekitar tempat tinggal kami yang memiliki pohon ini.
Biasanya, pada musim dingin, banyak penjual kacang kastanye dengan gerobak kecilnya. Kastanye dimasak dengan cara disangrai, dijual dengan menggunakan kantong kertas. Sangat enak dinikmati saat masih panas, dengan aroma khasnya.
Kendatipun tidak sama persis, tapi rasa kastanye bisa disamakan dengan biji nangka yang dibakar atau digoreng.
Kastanye yang bebas gluten ini terdiri dari 48% air, 40% karbohidrat, 8% serat, 2% protein dan hanya 2% lemak. Mengandung vitamin B, kalsium, magnesium, fosfor dan beta karoten. Di samping itu elemen mangan yang dikandung kastanye membantu tubuh melakukan detoksifikasi.Â
Selain mengolah Kastanye dengan cara menyangrai, bisa juga dimasak menjadi sup krim kastanye, atau dibuat menjadi campuran bahan makanan lain seperti daging atau sayuran.Â
Kastanye yang tidak bisa dikonsumsi
Ada juga jenis kastanye yang tidak bisa dikonsumsi, sebutannya horse chestnut, dengan nama latin Aesculus. Meskipun sekilas terlihat bentuknya sangat mirip, tetapi di dalam buah horse chestnut hanya terdapat satu biji chestnut, sedangkan pada kastanye manis jumlahnya bisa mencapai tiga biji.
Kastanye yang tidak bisa dikonsumsi ini biasanya dibuat menjadi hiasan. Anak-anak sering mengumpulkan buah kastanye ini, kemudian dibentuk menyerupai bentuk orang, binatang atau lainnya dengan menggunakan lidi. Bisa juga dibuat seperti bentuk lingkaran atau kalung untuk menjadi hiasan yang digantungkan di pintu rumah.