Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Saat Kita Berpayung Bersama

6 Oktober 2020   08:21 Diperbarui: 6 Oktober 2020   08:27 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi payung - foto: t_watababe/pixabay.com

Terpaksa ajakannya kutolak. Hari sudah gelap dan tugasku untuk besok belum selesai.

Kelana memasuki halaman warung Mbak Ima, menoleh sebentar dan melambaikan tangannya.

Toko Bang Apul terlihat sepi. Cepat-cepat kupesan barang-barang yang diperlukan dan sebungkus kacang telur kesukaanku. Toko ini menyediakan berbagai keperluan orang-orang di wilayah kami. Tidak terlalu besar ukurannya, tapi bisa dikatakan hampir segalanya tersedia di sini.

*****

"Rumah besar di Jalan Anyelir itu rencananya mau dijadikan mal lho, Bu."

Bu Diah, teman kerja ibu yang tinggal di gang sebelah sedang berbincang dengan ibuku di teras rumah.

"Rumah besar yang halamannya luas itu ya Bu Diah?" tanyaku penasaran dan ikut nimbrung.

"Iya La, sudah lama kosong." Bu Diah menoleh ke arahku.

"Kabar dari mulut ke mulut, di sekitar situ sedikit angker. Sering orang melihat pemilik rumahnya duduk di teras." Sambil berkata, beliau mengusap kedua lengan atasnya.

"Kelana, kalau nggak salah namanya. Dia sebatang kara, sudah lama ditinggal orang tuanya karena kecelakaan mobil. Dua tahun lalu Kelana nyusul orang tuanya, kecelakaan yang sama persis lokasinya."

Bu Diah masih meneruskan ceritanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun