Korea Selatan, kami pun menyempatkan mampir ke pulau terbesar yang ada di negara ini.
Saat ada kesempatan mengunjungi negaraPulau Jeju yang mendapat julukan “The Hawaii of Korea” ini konon sudah berumur dua juta tahun. Terbentuk dari bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi, yaitu Gunung Halla (Hallasan).
Gunung Halla adalah gunung tertinggi di Korea Selatan, dengan ketinggian 1950 meter. Gunung berapi yang sudah punah ini terletak di tengah pulau dan memiliki danau kawah. Kawasan di sekitarnya merupakan taman nasional yang menyajikan pemandangan yang sangat indah.
Bagi pemegang paspor Indonesia jika mengunjungi Pulau Jeju tidak memerlukan visa, kecuali ingin mengunjungi kota lainnya di Korea Selatan.
wisata yang ditawarkan dan bisa dikunjungi di pulau yang cantik ini. Tempat yang ramah anak hingga yang khusus dewasa juga ada di sini. (Bagi yang penasaran bisa dicari secara online atau langsung mengunjungi pulau Jeju, tapi jika pandemi sudah berlalu).
Banyak sekali tempatJalan-jalan dengan membawa anak memang harus menyelaraskan selera sesuai kemauan mereka.
Jujur saja, putri saya bukan anak yang tahan diajak mengelilingi museum yang terkesan biasa saja. Berbeda dengan museum Teddy ini, tempat yang sangat menarik.
Beruang juga merupakan satu hewan yang disukai oleh suami saya. Mengamati replikanya dari dekat dalam bentuk boneka juga tidak kalah asyiknya.
Sejarah nama Teddy
Nama Teddy yang melekat pada boneka beruang ini, seperti yang kita tahu berhubungan dengan nama dari Presiden Amerika Serikat, Theodore Roosevelt.
Presiden yang memiliki nama panggilan Teddy ini memiliki hobi berburu. Pada satu kesempatan pada tahun 1902, perburuan beruang grizzly di Mississippi telah dijadwalkan, tetapi tidak seekor beruang pun beliau ditemukan.
Anggota rombongan kemudian menemukan seekor anak beruang dan mengikatnya di pohon untuk ditembak, Roosevelt menolak melakukannya. Menurutnya itu adalah tindakan kejam dan tidak sportif, karena beruang tersebut tidak bisa berlari untuk mempertahankan diri.
Seorang kartunis, Clifford Berryman merekam kejadian ini dalam sebuah gambar dan diterbitkan di surat kabar Washington Post.
Terinspirasi oleh kartun tersebut, pemilik toko mainan Morris dan Rose Michtom membuat boneka beruang untuk menghiasi jendela toko mereka di Brooklyn dan memberi nama Teddy Bear. Konon Roosevelt telah memberi mereka izin tertulis untuk menggunakan namanya.
Teddy Bear Museum
Museum boneka beruang Teddy pertama dibangun pada tahun 1984 di Petersfield, Hampshire di Inggris. Setelah itu dibangun beberapa museum beruang Teddy di seluruh dunia, salah satunya yang ada di Pulau Jeju.
Museum ini dibangun pada tahun 2001, memamerkan boneka beruang dengan tampilan indah penuh seni dan sejarah.
Di ruang pameran terdapat aula sejarah, yang mempresentasikan sejarah 100 tahun boneka Teddy dan boneka beruang populer dari berbagai era, serta tidak ketinggalan boneka beruang antik.
Peristiwa bersejarah dunia juga digambarkan di museum ini, dengan menggunakan figur boneka beruang yang menggemaskan sebagai pelakonnya.
Pada aula seni terdapat karya desainer dan seniman terkenal dunia. Ada juga karakter animasi yang digemari oleh anak-anak.
Pengunjung juga bisa menikmati kuliner yang lezat yang disajikan di kafe dan restoran yang ada di museum. Kunjungan menjadi lengkap dengan pemandangan indah Laut Jungmun di halaman luar museum yang bebas untuk dinikmati.
Mampir ke museum yang mempesona seperti ini dijamin tidak akan membosankan.
Silakan mampir jika sedang berada di Pulau Jeju!
-------
Hennie Triana Oberst - DE.02102020
Bacaan: Teddy Bear Museum Jeju
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H