Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Square Dance, Menari di Taman Kota yang Digemari Wanita Lansia di Tiongkok

28 September 2020   18:57 Diperbarui: 29 September 2020   04:12 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shanghai - foto: HennieTriana

"Tanzen ist ein Gespräch zwischen Körper und Seele"

(Menari adalah percakapan antara tubuh dan jiwa)

Di tengah lapangan ataupun taman kota terlihat banyak wanita di atas usia enam puluhan berkumpul dan menari bersama. Square dance, begitu sering disebut, bukan pemandangan baru dan aneh di Negeri Tirai Bambu.

Saat pertama saya tinggal di negeri tersebut, saya kira ada satu kegiatan atau pesta. Ternyata memang itu adalah kegiatan yang rutin dilakukan oleh kebanyakan warga senior di sana.

Walaupun kebanyakan pesertanya adalah wanita, para pria juga terlihat tidak sedikit yang bergabung.

Siapa pun boleh jika ingin bergabung dan ikut menari dengan kelompok ini. Bahkan mereka dengan senang hati mengajari gerakan menari. Tidak harus seragam gerakannya, yang pasti mengikuti nada yang berkumandang.

Mereka membawa perlengkapan sendiri, memutar musik untuk mengiringi gerakan tari mereka. Mungkin sebab itulah kebanyakan kegiatan ini dilakukan di taman-taman kota yang tidak terlalu mengganggu penghuni perumahan. Walaupun kabarnya banyak warga yang terusik dengan irama yang mengalun.

Saya perhatikan selama enam tahun tinggal di Tiongkok, para warga senior sangat aktif berolahraga. Pasti ini adalah salah satu resepnya mengapa mereka terlihat sehat dan panjang umur.

Pagi hari di taman sekitar perumahan, halaman rumah, maupun di taman kota banyak yang melakukan Taichi. Sedangkan menari bersama kebanyakan terlihat pada sore hari.

Zhang Laoshi, salah satu guru Bahasa Mandarin di kelas yang pernah saya ikuti suatu kali membahas tentang taichi dan square dance ini.

Menurutnya, square dance adalah cara mereka untuk berolahraga. Gerak badan yang sangat bermanfaat terutama bagi kehidupan para lansia. Mereka tidak hanya sekadar menari, tetapi juga membagikan kebahagiaan kepada siapapun yang melihatnya.

Menurut hasil survei, orang yang paling bahagia di Tiongkok  adalah yang berusia di atas 60 tahun. 

"Kebahagiaan datang seiring bertambahnya usia."

Sesuai tradisi Konfusianisme, para lansia mendapat tempat khusus dan diberi penghormatan tertinggi oleh generasi yang lebih muda.

Jingan Park - foto: HennieTriana
Jingan Park - foto: HennieTriana

Kebahagiaan yang mereka tebarkan melalui square dance ini punya banyak cerita di belakangnya.

Tarian rakyat yang berusia ribuan tahun dan tertanam kuat dalam budaya masyarakat Tiongkok.

Yangge, tarian rakyat pada festival panen, banyak dipagelarkan di Tiongkok Utara. Pada masa kekuasaan Mao Zedong, kebiasaan ini digunakan sebagai alat propaganda untuk menutupi kelaparan dan kekurangan pasokan makanan. Belakangan Yangge, budaya tradisional lainnya dan juga budaya asing dilarang untuk dilakukan.

Generasi ini kemudian mengalami reformasi pada saat pemerintahan Deng Xiaoping. Beliau memprakarsai kebijakan keterbukaan. Mengunjungi diskotik dan ruang dansa kembali diizinkan.

Perubahan sejarah dan sosial ekonomi masyarakatnya ikut berperan dalam penyajian tari modern yang diselenggarakan kaum lansia ini.

Mereka adalah generasi yang telah mengalami perang dunia, kemiskinan, kelaparan dan kekacauan pada era komunis di bawah kepemimpinan Mao.

Square dance kemudian semakin diterima oleh masyarakat. Pada akhir tahun 1980-an tarian ini tersebar luas di seluruh taman-taman kota besar di Cina. Tarian berkelompok yang dilakukan para lansia ini menarik perhatian wisatawan dan menjadi salah satu atraksi yang istimewa.

Kaum lansia ini ingin menyebarkan square dance lebih luas lagi. Seperti yang ditampilkan di Sunset Park New York, Lapangan Merah Moskow dan di depan Louvre Paris.

Jadi jika kebetulan anda sedang berjalan-jalan dan melihat kelompok ini menari, membaur saja jika terpanggil.

Yuk ikut menari!

-------

Hennie Triana Oberst - 28092020

Bacaan: 1, 2

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun