Katanya, "banyak anak banyak rezeki".Â
Mungkin jika kita punya anak, rezeki akan datang lebih banyak lagi. Anak-anak inilah yang menjadi motivasi orang tua untuk lebih giat lagi mencari nafkah. Dipercaya bahwa setiap anak punya rezekinya masing-masing.
Tetapi kenyataannya tidak semua anak beruntung memiliki rezeki. Masih banyak anak yang tidak tercukupi kebutuhan dasarnya, bahkan terlantar.Â
Oleh sebab itu bisa dimengerti jika sebagian orang yang menganggap bahwa anak itu mahal. Sehingga memutuskan lebih baik tidak punya anak, daripada tidak bisa memberi kehidupan yang baik terhadap anak-anaknya. Kebutuhan anak tidak hanya materi, tetapi juga perhatian dan waktu.
Banyak negara, terutama negara maju yang memberikan tunjangan uang kepada anak-anak di negara tersebut. Contohnya yang dilakukan oleh pemerintah Jerman, dikenal dengan istilah Kindergeld.
Uang tunjangan anak di Jerman
Kindergeld berasal dari kata;
Kinder: anak-anak (bentuk jamak dari kata Kind = anak), dan
Geld: uang
Kindergeld sudah ada sejak tahun 1938. Pada masa itu tunjangan anak diberikan bagi keluarga yang penghasilannya di bawah Reichsmark 185. Uang tunjangan diberikan sebesar Reichsmark 10 kepada anak ketiga dan seterusnya.
Aturan dan jumlah tunjangan anak ini berubah dari waktu ke waktu. Sejak tahun 1961 sebesar Deutsche Mark 25 per bulan kepada anak kedua dan seterusnya.
Kindergeld akhirnya merata diberikan mulai anak pertama sejak tahun 1975.
Mulai tahun 2020 jumlah uang tunjangan per bulan sebagai berikut;
- anak pertama 204 Euro
- anak kedua 204 EuroÂ
- anak ketiga 210 Euro
- mulai anak keempat 235 Euro.
Menurut informasi, mulai tahun 2021 ada kenaikan jumlah uang tunjangan yang akan diterima setiap anak.
Saat kami tinggal beberapa tahun di Cina, ada seorang teman saya (yang juga bersuamikan orang Jerman) bertanya, Â mengapa anak mereka tidak menerima Kindergeld, sedangkan anak saya tetap mendapatkan tunjangan ini. Padahal kami sama-sama tidak tinggal di Jerman.
Kindergeld dibayar oleh Familienkasse (family benefits department), maaf saya tidak tahu istilahnya di Indonesia, yang merupakan bagian dari otoritas pajak negara. Kantor urusan keluarga ini adalah pihak berwenang dan bertanggung jawab atas penyesuaian pajak keluarga yang telah dibayarkan.
Jadi, semua keluarga yang memiliki anak yang memiliki izin tinggal di Jerman dan telah memenuhi kewajiban menyetorkan pajaknya kepada pemerintah Jerman, mereka berhak mendapatkan uang tunjangan anak.
Bagaimana dengan teman saya yang memiliki dua orang anak yang tidak mendapatkan Kindergeld dari pemerintah?
Ternyata mereka tidak memiliki domisili tetap di Jerman. Suami teman saya memutuskan untuk mencabut alamat tetapnya dan secara resmi tidak terdaftar di Jerman. Karena hal tersebut dia tidak wajib membayar pajak.
Aturan yang cukup adil sebenarnya, uang pajak yang kita bayarkan akan kembali kepada kita juga dalam bentuk yang lain.
Uang tunjangan anak akan ditransfer ke rekening bank salah satu orang tua hingga anak berusia 18 tahun.
Jika anak tersebut melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi, maka Kindergeld akan dibayarkan langsung ke rekening anak tersebut hingga ia berusia 25 tahun.
Bonus corona
Di masa pandemi corona ini, pemerintah Jerman memberikan bonus 300 Euro kepada setiap anak. Bonus ini dibagikan pada bulan September sebesar 200 Euro dan sisanya 100 Euro pada bulan Oktober.
Bantuan yang sedikit menghibur dalam masa sulit yang sedang melanda dunia. Hitung-hitung itu memang rezekinya anak-anak.
Bagaimanapun anak-anak berhak mendapatkan kehidupan yang baik dan nyaman.
Kita, sebagai orang tua yang telah berani memutuskan untuk punya anak memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Tanpa pamrih.
Catatan;
Reichsmark adalah mata uang yang berlaku di Jerman hingga tahun 1948.
Disusul mata uang Deutsche Mark.
Sejak 1999/2000 hingga saat ini mata uang yang digunakan adalah € (Euro).Â
-------
Hennie Triana Oberst - DE.10092020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H