Katanya, "banyak anak banyak rezeki".Â
Mungkin jika kita punya anak, rezeki akan datang lebih banyak lagi. Anak-anak inilah yang menjadi motivasi orang tua untuk lebih giat lagi mencari nafkah. Dipercaya bahwa setiap anak punya rezekinya masing-masing.
Tetapi kenyataannya tidak semua anak beruntung memiliki rezeki. Masih banyak anak yang tidak tercukupi kebutuhan dasarnya, bahkan terlantar.Â
Oleh sebab itu bisa dimengerti jika sebagian orang yang menganggap bahwa anak itu mahal. Sehingga memutuskan lebih baik tidak punya anak, daripada tidak bisa memberi kehidupan yang baik terhadap anak-anaknya. Kebutuhan anak tidak hanya materi, tetapi juga perhatian dan waktu.
Banyak negara, terutama negara maju yang memberikan tunjangan uang kepada anak-anak di negara tersebut. Contohnya yang dilakukan oleh pemerintah Jerman, dikenal dengan istilah Kindergeld.
Uang tunjangan anak di Jerman
Kindergeld berasal dari kata;
Kinder: anak-anak (bentuk jamak dari kata Kind = anak), dan
Geld: uang
Kindergeld sudah ada sejak tahun 1938. Pada masa itu tunjangan anak diberikan bagi keluarga yang penghasilannya di bawah Reichsmark 185. Uang tunjangan diberikan sebesar Reichsmark 10 kepada anak ketiga dan seterusnya.