Cangkir keramik putih kukeluarkan dari lemari berpintu kaca bening.
Tiga sendok penuh bubuk kopi kuseduh, wanginya melayang-layang memenuhi ruangan yang terasa hampa tanpa hadirmu.
Engkau pernah bilang;
"Menyeduh kopi harus dengan air yang pas panasnya"
Kuaduk bersama sejumput gula pasir dan sesendok cinta.
Kunikmati secangkir kopi rindu di balkon samping, supaya aromanya bisa membumbung tinggi, mewartakan gelisah yang menumpuk di sudut kalbu.
Rumah mungil kita di kaki pegunungan Alpen berpendar dinaungi rona senja
-------
Hennie Triana Oberst - DE.04092020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!