Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Rapunzel Bukan Sekadar Dongeng, tetapi Rasanya Juga Lezat

31 Agustus 2020   04:16 Diperbarui: 31 Agustus 2020   16:59 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sayangnya, kenikmatan yang dirasakannya tidak menghalau ngidam yang dialaminya. Sang istri masih ingin mencicipi lagi selada Rapunzel. Maka pergilah sang suami pada senja hari, memanjat tembok kebun tetangganya. Tetapi malangnya, kali ini usahanya mencuri Rapunzel kepergok oleh si penyihir.

Penyihir sangat marah, dan mengatakan jika bayi mereka lahir, suami istri itu harus menyerahkan bayinya pada sang penyihir. Harga yang sangat mahal harus dibayar oleh sepasang suami istri tersebut untuk mencicipi selada Rapunzel.

Rapunzel, nama yang diberikan penyihir pada bayi perempuan cantik yang diambil paksa dari kedua orang tuanya. Gadis kecil yang kemudian dikurung di rumah sang penyihir.

Selada Rapunzel

Apakah memang dongeng Rapunzel itu terinspirasi oleh selada ini, entahlah. Tetapi memang rasa selada ini sangat lezat.

Sebutannya berbeda-beda di beberapa tempat. Di daerah tempat tinggal kami, selada ini biasa disebut dengan "Feldsalat" (selada ladang), di wilayah Saxony dan Thuringia disebut Rapunzel, sedangkan di Swiss dinamakan "Nüsslisalat dan Nüssler", yang artinya selada kacang. Nama ini kemungkinan diberikan karena ada rasa kacang jika kita mengunyah selada ini. --Nuss, Nüsse (Plural) = kacang --

Rapunzel berasal dari wilayah Eropa Utara dan Eurasia. Tanaman dengan lembaran-lembaran daun yang berwarna hijau agak gelap ini menyerupai pohon yang mini, dengan kumpulan daun tanpa batang. Musim Rapunzel biasanya pada bulan Oktober hingga Januari, sehingga sering disebut juga sebagai selada musim dingin.

Foto: lecker.de
Foto: lecker.de

Namun begitu, di musim lainnya seperti musim panas dan musim semi, rapunzel bisa tetap dinikmati. Hanya jumlahnya tidak banyak dan mungkin tidak setiap hari terdapat di pasaran.

Selada ini sangat enak dimakan dengan salad dressing yang ringan, tetapi juga sangat pas dipadukan dengan salad dressing dari kentang. Pada perayaan malam Natal, salad dressing kentang ini sering menemani makan malam kami.

Selama di Indonesia saya belum pernah mencicipi selada rapunzel. Dalam Bahasa Inggris dikenal juga dengan nama "corn salad".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun