Saat di Sekolah Menengah Atas (SMA), ada seorang teman perempuan saya yang kidal. Hebatnya dia bisa menulis dengan menggunakan tangan kanan maupun kiri. Hasil tulisan kedua tangannya sama bagusnya.
Menurutnya, di awal sekolah dulu, dia dipaksa harus menggunakan tangan kanan jika menulis. Tangan kiri dianggap bukan tangan bersih. Orang-orang tua jaman dulu memang banyak yang menganggap begitu, tangan kiri hanya untuk membersihkan urusan buang hajat.
Tetapi, pengakuannya, dia lebih suka dan bisa lebih cepat menulis, menggambar dan melakukan kegiatan lainnya jika menggunakan tangan kiri. Makanya setelah di SMA dia sering menulis dengan tangan kiri. Tidak ada lagi larangan dari guru masa itu.
Menurut KBBI, kidal artinya: bersifat lebih terampil tentang anggota badan (tangan) bagian kiri daripada bagian kanan.
Orang yang kidal atau Linkshänder sebutannya dalam Bahasa Jerman, memang lebih banyak melakukan aktivitas tangannya dengan menggunakan tangan kiri daripada tangan kanan. Jumlah orang kidal hanya sekitar 10,6% dari jumlah populasi dunia, sehingga pada masa lalu banyak orang yang menganggap bahwa kidal itu tidak normal.
Karena alasan tersebut anak-anak sekolah dipaksa untuk mengubah kebiasaan mereka menulis dengan tangan kiri menjadi menulis dengan tangan kanan. Padahal sikap ini bisa menyebabkan anak-anak mengalami gangguan konsentrasi, emosi dan rasa tidak nyaman ketika berada di sekolah.
Orang kidal dianggap lebih kreatif dan artistik daripada orang yang tidak kidal. Hal tersebut menurut pendapat umum karena ada hubungannya dengan fungsi otak bagian kanan dan kiri.
Namun sebenarnya, otak manusia sangat kompleks, sehingga cara kerjanya tidak dapat dipisahkan, kedua belahan otak saling bekerjasama.
Dipercaya bahwa orang kidal lebih sering menggunakan kedua bagian otak dan lebih mampu mengkoordinasikannya satu sama lain. Hal ini mungkin juga karena mereka, meskipun kidal, secara otomatis melakukan lebih banyak hal dengan tangan kanannya dalam kegiatan sehari-hari dibandingkan dengan orang yang tidak kidal menggunakan tangan kiri mereka dalam beraktivitas.
Alat tulis untuk orang kidal
Bagi orang kidal, menggunakan alat tulis maupun perlengkapan lain, baik keperluan sekolah maupun kegiatan sehari-hari tentu tidak segampang orang yang bertangan kanan, karena hampir semua jenis barang dibuat untuk orang-orang yang beraktivitas dengan tangan kanan.
Tidak hanya di Indonesia saja, di Jerman juga begitu, hingga sekitar tahun 1990-an anak-anak yang kidal harus melakukan aktivitasnya di sekolah dan taman kanak-kanak dengan perlengkapan umum, yang dibuat untuk orang yang tidak kidal.Â
Awal saya tinggal di Jerman, ketika saya sedang mengunjungi toko alat tulis, secara kebetulan saya lihat ada alat tulis khusus untuk orang kidal. Heran? Iya, karena dulu saya tidak pernah melihat alat tulis kidal digunakan di Indonesia.
Orang kidal memang lebih sulit belajar menulis, karena dalam huruf Latin ditulis dari kiri ke kanan. Untuk orang yang tidak kidal  tulisan akan menuju ke arah luar badan, sementara untuk orang kidal tulisan mengarah ke bagian tubuh, yang akan menekuk bagian tangan, hal ini cukup melelahkan.
Alat tulis yang dirancang khusus untuk orang kidal ini sangat penting, melatih keterampilan motorik anak, terutama untuk mereka yang baru belajar menulis. Bentuk alat tulis yang disesuaikan dengan bentuk tangan kiri ini akan meminimalkan rasa kelelahan anak-anak ketika menulis.
Saat ini tidak hanya pensil dan pena saja yang sudah tersedia untuk orang kidal, melainkan juga alat tulis lainnya seperti penggaris, rautan pensil bahkan gunting.
Tulisan terbalik (cermin)
Banyak orang kidal dapat menulis terbalik dengan mudah tanpa perlu belajar.
Bagi orang yang bukan kidal, jika ingin belajar menulis dengan dua tangan, berikut tipnya. Berkonsentrasilah pada tangan kanan, biarkan tangan kiri mengikuti.
Tangan kanan menulis ke arah kanan dengan huruf normal, tangan kiri menulis ke arah kiri dengan huruf cermin.
Tanggal 13 Agustus adalah Hari Kidal Internasional.
Selamat Hari Kidal Sedunia!
-------
Hennie Triana Oberst - DE.13082020
Ref. helles-koepfchen.de
"Hari Kidal Sedunia"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H