Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Bangku Besi Berukir Berwarna Putih

26 Juli 2020   09:05 Diperbarui: 26 Juli 2020   08:59 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: majapp/pxhere.com

Aku duduk sendiri di bangku besi berukir, berwarna putih. Ah, lebih tepatnya putih kusam karena tersapu hujan dan panas.

Bukan, aku tak sedang membaca buku, itu bukan kebiasaanku.

Engkau pasti tau itu, seperti yang pernah kuucapkan kala kita menghabiskan hari di padang rumput, sambil memandang birunya langit.

Aku lebih suka mengamati burung yang mengangkasa.

"Kenapa?"

Begitu kau bertanya.

Karena mereka menghalau segala risau yang menghampiri pikiran.

Aku masih duduk di bangku besi berukir, berwarna putih kusam. Tapi aku tak sendiri lagi, beberapa merpati menemani sambil melahap remah-remah berserakan yang dibawa angin.

Lalu lalang kendaraan di depanku seperti menghadirkan bayangmu, melenyapkan galau yang mendera.

Aku masih duduk di bangku besi berukir, berwarna putih kusam.

Menanti senja yang membawa warta tentangmu dari negeri seberang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun