Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Schultüte Wajib Menemani Anak Memasuki Dunia Sekolah di Jerman

20 Juli 2020   06:58 Diperbarui: 7 Januari 2021   03:26 1077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa negara bagian di Jerman saat ini sedang menikmati liburan sekolah yang paling panjang, liburan summer yang bertepatan dengan kenaikan kelas dan kelulusan sekolah.

Liburannya digilir dari mulai negara bagian yang letaknya di belahan utara hingga ke selatan.

Kami yang ada di Baden-Wrttemberg tentunya kebagian yang terakhir, penerimaan rapor akan dilakukan pada tanggal 29 Juli. Sekarang ini anak saya masih sekolah, bergantian tatap muka di sekolah dan daring dari rumah.

Tahun ajaran baru di wilayah kami dimulai pada minggu kedua bulan September, saat musim gugur nanti.

Ada yang istimewa di Jerman, anak-anak yang memasuki dunia sekolah, yaitu Sekolah Dasar, pada hari pertama sekolah mereka datang  tidak hanya membawa ransel, tetapi juga membawa Schultüte.

Asal-usul Schultüte

Schultüte, jika diterjemahkan adalah kantong sekolah, berasal dari kata

Schule: sekolah

Tüte: kantong, tas

Tradisi Schultüte ini mulai dikenal pada abad ke-19, yaitu sekitar tahun 1810 di negara bagian Thringen (Thuringia) dan Sachsen (Saxony). Sebutan awalnya adalah "Zuckertüte" (Zucker = gula).

Pada masa itu, pada hari pertama memasuki Sekolah Dasar, anak-anak akan dihadiahi oleh orangtua mereka kantong berbentuk kerucut atau limas dengan isi berbagai macam bonbon (permen).

Dunia sekolah adalah awal pendidikan formal dan kehidupan yang serius. Pemberian Schultüte ini sebagai "pemanis dunia sekolah yang serius yang akan dimasuki oleh anak-anak".

Dengan berjalannya waktu Schultüte yang dulunya berisi cemilan seperti roti, buah, coklat dan permen, semakin lama isinya juga beragam dengan hadiah seperti peralatan sekolah dan mainan.

Ukuran Schultüte ini juga semakin besar, saat ini sekitar 70 hingga 90 cm.

Saya perhatikan, orang Jerman gemar membuat kerajinan tangan. Begitu juga dalam membuat Schultüte ini. Biasanya di Kindergarten ada kegiatan membuatnya bersama-sama.

Selalu ada yang sukarela mengorganisasikan pembelian bahan bakunya berupa karton dan kertas warna-warni lainnya sebagai hiasan.

Anak-anak ditemani orangtuanya akan berkumpul di Kindergarten untuk membuat dan menghias Schultüte sesuai keinginan masing-masing anak. Setiap Schultüte akan terlihat indah dan unik dengan hiasannya.

Selain membuat sendiri tentu Schultüte sekarang ini banyak dijual yang sudah jadi, bahkan bisa juga memesan sesuai desain dengan motif yang kita inginkan.

Ketika anak saya memasuki Sekolah Dasar, dia membawa Schultüte dengan motif khusus yang dia inginkan. Iya, saya memang pesan saja waktu itu, karena kami sedang wara-wiri mengurus hal-hal penting menjelang kepindahan ke Shanghai.

Putri saya mengikuti kegiatan belajar di Sekolah Dasar di Jerman hanya tujuh minggu. Selebihnya dilanjutkan di salah satu Sekolah Jerman yang ada di Shanghai.

Hari pertama sekolah

Ini adalah hari yang penting dan istimewa bagi seorang anak. Bukan hanya kedua orangtuanya saja yang ikut mengantar mereka ke sekolah, bahkan kakek nenek juga ikut. Merayakan dan melepas mereka memasuki dunia pendidikan formal.

Tetapi tahun ajaran baru 2020 ini, apakah ada pembatasan jumlah yang hadir karena pandemi corona? Masih menunggu keputusan dari pihak kementerian pendidikan.

Sebelum memasuki sekolah anak-anak akan mengikuti pemberkatan dan doa bersama yang dilakukan di tempat ibadah yang letaknya tidak jauh dari sekolah. Karena di wilayah kami hanya ada gereja maka di sinilah dilakukan doa bersama. Menghadiri doa bersama ini bukan keharusan.

Kemudian anak-anak dan orangtua berkumpul di aula sekolah. Mendengarkan kata sambutan singkat dan ucapan selamat datang dari pimpinan sekolah.

Tak lama setelah itu anak-anak menuju kelas masing-masing. Setiap anak akan didampingi oleh seorang murid kelas 4, mereka yang akan mengenalkan lingkungan sekolah kepada anak-anak baru.

Orangtua murid tetap berada di aula mendengarkan informasi penting lainnya sambil menikmati cemilan dan minuman yang disediakan oleh pihak sekolah.

Belum ada kegiatan belajar pada hari pertama sekolah, hanya perkenalkan dengan guru kelas mereka. Setelah itu orangtua boleh memasuki kelas anaknya.

Foto bersama dengan guru dan teman sekelas ditemani Schultüte dilakukan di halaman sekolah. Wajah ceria anak-anak yang terlihat, dengan bangga memegang Schultte masing-masing.

Schultüte menumbuhkan rasa percaya diri dan keceriaan anak ketika memasuki kehidupan belajar mereka.

_______

Hennie Triana Oberst - DE20072020
"Tahun Ajaran Baru 2020"
Referensi: mdr.de

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun