Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Katanya Bule Itu Malas Mandi, Apa Betul?

8 Juni 2020   01:24 Diperbarui: 9 Juni 2020   16:57 4680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Stocksnap/pixabay.com

Kenapa menghemat?

Karena air di Jerman itu sangat mahal. Di negeri ini kita bisa minum langsung air dari keran. Ada banyak negara Eropa juga yang kualitas airnya baik seperti di Jerman.

Semua tergantung prioritas tiap-tiap keluarga, apakah mereka ingin menghemat atau tidak. Air memang salah satu kebutuhan primer, karena hampir semua aktivitas kita berhubungan dengan air.

Di keluarga kami pemakaian air biasa saja, maksudnya tidak pernah harus dihemat sana sini. Jika musim panas biasanya pemakaian air naik dari musim-musim lainnya. Karena jika hujan tidak turun maka kebutuhan untuk menyiram rumput dan tanaman di halaman harus menggunakan air dari rumah.

Kami menampung air hujan di tangki untuk keperluan menyiram tanaman, tetapi seringnya tidak mencukupi untuk keperluan musim panas. Ditambah sesekali harus  menambah air di kolam ikan kecil di halaman rumah. Ikan-ikannya perlu air juga supaya bisa bebas berenang.

Jadi, kesimpulannya, apakah bule itu malas mandi atau tidak?

Semuanya berpulang kepada diri masing-masing. Karena di negara yang beriklim tropis sekalipun, seperti di Indonesia, banyak juga kita jumpai orang yang malas mandi.

Di negeri yang memiliki empat musim, sebagian orang mungkin memang jarang mandi. 

Alasan mereka tentu beragam dan itu adalah hak mereka pribadi. Karena menghemat air atau memang malas mandi, bisa juga mungkin ada alasan lainnya.

Jadi sebenarnya kebiasaan jarang mandi ini bukan karena suku atau bangsanya apa. Melainkan kebiasaan tiap-tiap orang yang memang unik.

Tulisan ini hanya sekadar pendapat pribadi berdasarkan pengalaman sendiri dan kebiasaan masyarakat sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun