Ada sembilan negara tetangga yang mengelilingi Jerman, salah satunya adalah Perancis, yang terletak di barat daya (south west) negara ini. Dari tempat tinggal kami ada beberapa kota yang cukup terkenal oleh wisatawan yang tidak terlalu jauh untuk dikunjungi. Tetapi bukan kota Biarritz, yang jaraknya 1.300 km dari rumah kami.
Jika kita punya cukup waktu, menjelajahi Eropa sangat menyenangkan melalui darat. Dengan catatan harus singgah dan menginap di beberapa kota, agar liburan tidak hanya menghabiskan waktu di jalan raya.
Biarritz terletak di teluk Biskaya, pesisir Atlantik, di ujung barat daya negara Perancis, dekat dengan perbatasan negara Spanyol. Biarritz berada di region Nouvelle-Aquitaine (New Aquitaine). Nama “Aquitania” diberikan oleh bangsa Romawi, yang menaklukkan wilayah ini pada abad ke-6 SM.
Kota Biarritz terkenal dengan pantainya yang sangat indah, dulunya merupakan tempat liburan para bangsawan. Biarritz terkenal sebagai kota tempat tetirah dan juga digemari oleh para peselancar.
Waktu yang paling ideal untuk ke tempat ini adalah antara bulan Mei dan Oktober, temperatur udara berkisar 19 hingga 26 derajat Celcius.
Desa Nelayan
Pada abad pertengahan wilayah ini adalah tempat perburuan paus. Di teluk Biskaya terdapat sangat banyak paus, sehingga menangkapnya juga relatif gampang. Pada saat air pasang paus diseret ke dalam cekungan di pantai, kemudian dipotong di sana pada saat air surut.
Penangkapan paus akhirnya dihentikan pada tahun 1654. Yang tersisa adalah pemukiman kecil di tepian laut, yang sekarang bisa dinikmati para wisatawan.
Istana Eugenie Napoleon III
Eugenie -- yang lahir dengan nama Eugenia Maria de Montijo de Guzman di Granada, Spanyol -- pada tahun 1835 ketika ia masih anak-anak pergi berlibur dengan ibunya di pantai Biarritz. Eugenie kecil yang senang bermain di pasir dan air yang dangkal pada saat itu sangat terpesona dengan pantai ini.
Tahun 1852 Eugenie bertemu dengan Napoleon III, saling mengenal dan jatuh cinta. Setelah menjadi permaisuri, karena keterikatannya dengan Biarritz, maka didirikanlah bangunan di Biarritz sebagai kediaman mereka pada musim panas.
Setelah perang Perancis-Prusia, Villa Eugenie dan tanah di sekitarnya dijual oleh permaisuri kepada bank, dan diubah menjadi kasino hotel, dengan sebutan *Palais-Biarritz". Kemudian diganti lagi pada tahun 1893 menjadi "Hotel du Palais".
Kerusakan parah pada bangunan ini terjadi akibat kebakaran pada tahun 1903, tetapi dibangun kembali dan diperbesar. Hotel dibuka kembali pada tahun 1905. Sampai sekarang bangunan ini masih menampakkan kemegahan dan keindahan masa lalu.
Bagi yang ingin menginap di Hotel du Palais ini, untuk sementara waktu masih ditutup, karena sedang dalam tahap renovasi hingga musim semi tahun 2021.
Kuliner
Bukan hanya penggemar mode saja yang akan puas berjalan-jalan di kota ini. Penikmat kuliner juga akan dipuaskan dengan olahan lokalnya, yang tentu saja paling banyak adalah masakan hasil laut. Saat berada di sini, saya suka sekali mencicipi sup kerang hijau yang disajikan dengan beragam rasa kuahnya.
Selamat berwisata!
---
Hennie Triana Oberst
DE 29052020
Referensi; rnz.de, napoleon.org, geo.de
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H