Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Raps, Si Kuning yang Kaya Minyak

4 Mei 2020   12:03 Diperbarui: 4 Mei 2020   12:18 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minyak yang dihasilkan diproses menjadi minyak goreng, margarin dan juga sebagai bahan bakar yang dapat terurai secara alami yaitu minyak hidrolik dan biodiesel.

Minyak goreng raps adalah salah satu minyak nabati yang populer di Jerman. Minyak nabati lebih disukai daripada hewani, karena memiliki pola asam lemak yang sangat menguntungkan dengan banyaknya asam lemak tak jenuh.

Minyak Raps - foto: pflanzenforschung.de (Kathleen Rekowski/fotolia.com)
Minyak Raps - foto: pflanzenforschung.de (Kathleen Rekowski/fotolia.com)

Minyak raps mengandung asam alfa-linoleat (omega-3), yang dapat menghambat reaksi peradangan dalam tubuh. Selain itu mengandung vitamin E, yang berfungsi sebagai pelindung sel, mencegah kalsifikasi arteri dan memperlambat kerusakan sel-sel tubuh.

Dalam satu tahun rata-rata orang Jerman membeli sekitar 78 juta liter minyak raps, menurut catatan tahun 2017. Selain itu minyak raps menempati urutan minyak sehat di atas minyak bunga matahari dan minyak zaitun. 

Tidak hanya sebagai penghasil minyak saja, raps ketika berbunga dapat menghasilkan 100 kg madu dari satu hektar kebun. Banyak peternak lebah pada masa berbunga ini menempatkan koloni lebah mereka di dekat ladang raps.

Begitu juga sisa dari tanaman raps juga dapat dimanfaatkan, seperti ampas dari biji raps yang telah diambil minyaknya dapat digunakan sebagai pakan ternak. Sedangkan jerami atau batang dari tanaman ini dapat digunakan untuk alas lantai kandang kuda.

Di Indonesia minyak raps ini dikenal dengan nama minyak canola/kanola.

.

-------

Hennie Triana Oberst

DE 04052020

Ref. sueddeutsche.de, ndr.de

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun