Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bücherwurm, Si Cacing Pelahap Buku

25 April 2020   05:01 Diperbarui: 26 April 2020   11:50 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang teman, sebut saja namanya Alexa, memasang "pengumuman" dan membagikannya di sosial media, bahwa ia akan memberikan sebagian buku-bukunya kepada yang berminat. Alasannya, dia sudah kewalahan karena terlalu banyak buku di rumahnya. Menghabiskan ruangan, katanya.

Terpaksa, dengan berat hati dilepaskan kepada yang akan merawat sebagian koleksinya.

Dalam waktu yang singkat sudah banyak yang masuk daftar penerima buku tersebut. Paling tidak, orang-orang yang akan menerima bukunya adalah juga penggemar buku.

Alexa adalah seorang penikmat bacaan dan pencinta buku-buku. Pengeluaran tetap untuk bacaan dan buku-buku adalah yang masuk daftar wajib. Bisa dilihat dari penuhnya koleksi buku yang memenuhi ruangan di rumahnya.

Orang seperti Alexa ini di Jerman sebutannya adalah "Bücherwurm", kalau kita di Indonesia mengenalnya dengan nama "kutu buku".

Bücherwurm berasal dari kata; 

Bücher = buku-buku (bentuk jamak dari kata Buch=buku),
dan kata Wurm = cacing

Istilah Bücherwurm (terjemahan dari bahasa Inggris "bookworm") pertama kali digunakan sekitar pertengahan abad ke-18, dari satu karya Carl Spitzweg, seorang pelukis dari Munich. Karya Spitzweg ini berjudul "Der Bibliothekar" (Pustakawan).

Dalam lukisan tersebut terlihat seorang pustakawan sedang berdiri di atas tangga di dalam perpustakaan sambil mengamati atau membaca satu buku dari jarak yang sangat dekat.

Wurm atau cacing yang dimaksud adalah larva dari berbagai spesies kumbang. Larva yang memakan kayu, bahan baku untuk membuat kertas dan buku.

Label ini kemudian disematkan kepada seseorang yang sangat banyak membaca (berlebihan). Tak ubahnya "seseorang yang melahap buku-bukunya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun