Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Altpapier: Begini Sistem Pengelolaan Sampah Kertas di Jerman

13 April 2020   12:36 Diperbarui: 14 Oktober 2022   18:08 3039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tong sampah kertas - foto: HennieTriana

Sebentar lagi genap satu bulan sekolah-sekolah di Jerman terpaksa diliburkan dan sebagian besar pekerja harus melakukan aktivitas di rumah. Negara Jerman juga memberlakukan social-physical distancing sama seperti negara lain.

Seharian di rumah selama 24 jam terus menerus memang akan sangat membosankan jika tidak ada kegiatan. Untuk sementara ini hampir semua orang harus melupakan acara-acara lain di luar rumah, kecuali melakukan hal-hal yang sangat penting saja.

Hari ini saya beristirahat dari beberes di halaman rumah. Hari Minggu adalah hari tenang di sini, kerja di halaman rumah bisa-bisa mengganggu tetangga (ceritanya ada di sini). Apalagi  hari ini adalah Minggu Paskah. 

Saya rapikan saja kertas-kertas dan karton bekas bungkusan barang-barang yang sudah terkumpul di dalam karton besar. Akhir bulan lalu tong sampah telah penuh, sehingga sebagian sampah tidak bisa masuk.

Sejak masa isolasi karena pandemi corona ini belanja online jadi lebih sering dilakukan, karena banyaknya toko yang tutup dan kebutuhan tetap berjalan seperti biasa.

Masalah baru yang timbul adalah menumpuknya kemasan barang dan paket pesanan.

Saya kumpulkan saja untuk pengangkutan akhir bulan ini. Karton yang terlalu besar harus dilipat atau dirobek agar bisa masuk ke dalam tong sampah khusus kertas.

Altpapier (sampah kertas) jadwal angkutnya satu kali dalam sebulan.

"Sampah tidak sekadar sampah."

Pembuangannya juga diatur dan harus dipilah-pilah sesuai jenis sampahnya. (Lain waktu saya tulis tentang sampah yang lain).

Sampah kertas di Jerman

Tong sampah kertas - foto: HennieTriana
Tong sampah kertas - foto: HennieTriana

Setiap kota melaksanakan proses pengumpulan sampahnya sendiri. Terkadang ada sedikit perbedaan antar kota satu dengan lainnya, walaupun intinya sama, sampah kertas akan didaur ulang. Pengumpulan sampah kertas ini dilakukan satu kali dalam sebulan.

Pada masa awal saya tinggal di Jerman, pengumpulan sampah kertas dilakukan oleh masing-masing kecamatan.

Sampah harus dikumpulkan dalam kantong kertas atau kotak karton, tetapi usahakan tidak terlalu berat agar memudahkan petugas. Jadwalnya mulai jam 9 pada hari Sabtu terakhir setiap bulannya.

Tetapi sejak beberapa tahun terakhir ini sistemnya lebih praktis dengan menggunakan tong sampah khusus untuk kertas (Altpaper Tonne). Setiap keluarga diberi gratis 1 tong sampah yang berwarna hitam dengan tutup warna biru, karena sebutan untuk tong sampah kertas adalah "Blaue Tonne" (tong biru).

Jenis sampah di Jerman memang dibedakan dengan sebutan warna. Tong sampah setiap keluarga telah ditempel nama pemilik dengan stiker yang tidak gampang sobek.

Setiap akhir tahun ada satu buku kecil yang memuat keterangan dan berbagai informasi mengenai sampah dan jadwal angkut sampah di tahun berikutnya yang berbentuk selembar kalender mini.

Jadwal pengangkutan tong sampah biru tetap dilakukan sebulan sekali. Untuk tahun ini pada setiap hari Jumat akhir setiap bulannya (kecuali hari Jumat adalah hari libur Nasional, maka jadwal bisa digeser maju atau mundur).

Tong sampah harus diletakkan di pinggir halaman rumah yang berbatasan dengan jalan. Bagian sisi belakang tong sampah harus menghadap jalan, sehingga petugas gampang menarik tong dan dengan alat angkut kemudian limbah sampah ini dituangkan ke dalam truk.

Posisi tong sampah diletakkan seperti ini juga sebagai tanda apakah tong sudah kosong atau belum. Petugas akan mengembalikan tong yang sudah kosong dengan arah yang berlawanan.

Sampah kertas apa saja yang boleh masuk ke dalam tong biru ini?

Kertas berupa surat kabar, majalah, brosur, karton, tempat telur dari kertas, amplop surat dan lembaran kertas yang tidak mengandung plastik.

Limbah kertas ini selanjutnya disortir, kemudian dipres dan  dibundel. Proses selanjutnya berlangsung di pabrik pembuatan kertas sebagai bahan baku kertas daur ulang. Hingga hasil pengolahan akhir menjadi produk baru berbahan baku kertas daur ulang.

Penggunaan barang berbahan kertas daur ulang sudah lama digalakkan, contohnya penggunaan kantong kertas di toko-toko dan buku tulis untuk anak sekolah.

.

-------

HennieTriana Oberst

DE 12042020

Referensi: umweltbundesamt.de

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun