Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Katakan dengan Bunga, Menjual dengan Kepercayaan di Jerman

7 April 2020   15:54 Diperbarui: 7 April 2020   16:15 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aturan physical distancing yang diterapkan untuk memutuskan rantai penyebaran virus corona menyebabkan menyempitnya kegiatan usaha masyarakat. Bisnis yang mendapat izin untuk tetap buka dan dikunjungi pelanggan hanya supermarket, apotek, toko roti, SPBU dan Bau-Gartenmarkt (tempat penjualan -- indoor dan outdoor --  bahan bangunan dan tanaman).

Sedangkan toko lainnya dan rumah makan hanya boleh melayani pesanan antar jemput saja. Dengan keterbatasan yang terjadi memunculkan gaya dan ide baru pelaku usaha selama melewati masa-masa yang tidak terlalu nyaman ini.

Salah satunya adalah toko bunga yang ada di kota Stuttgart (ibukota negara bagian Baden-Wuerttemberg). Marion, wanita pemilik toko bunga ini memiliki cara baru dalam melayani pelanggannya. Selain dengan cara mengantarkan pesanan ke tempat tujuannya, untuk menghindari kontak fisik dengan pelanggan, ia menata bunga-bunga yang akan dijual di depan tokonya.

"Menjual dengan kepercayaan", begitu konsepnya.

Bunga selalu dibutuhkan dalam situasi dan musim apapun, baik bunga yang telah ditata dan ditanam di dalam pot mini sebagai hiasan meja, maupun rangkaian bunga yang nantinya diletakkan di dalam vas bunga.

Biasanya -- di Jerman -- di akhir musim semi hingga musim panas banyak terlihat kebun bunga yang menjual bunga dengan cara swalayan. Kebun bunga tersebut tidak ada yang menjaga, pembelian harus memilih jenis bunga dan memotong sendiri bunga-bunga yang akan dibeli dengan alat potong yang telah disediakan. 

Pembayarannya dimasukkan ke dalam boks yang telah disediakan. Uang pas memang dibutuhkan karena tidak ada yang melayani untuk mendapatkan uang kembalian.

Gaya berjualan seperti inilah yang diterapkan oleh Marion, pemilik toko bunga tersebut. Pembeli bisa memilih bunga yang telah dirangkai atau bisa juga merangkai sendiri, kemudian memasukkan uang mereka ke dalam kotak pembayaran yang telah disediakan.

Menurutnya, sampai saat ini berjalan baik. Di masa krisis efek Covid-19 ini sepertinya tingkat solidaritas manusia makin tinggi satu sama lain.

Semua masyarakat mendukung karena ingin agar kehidupan berjalan normal kembali.

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun