Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hati-hati Boreout Syndrome Selama Masa Isolasi "Di Rumah Saja"

1 April 2020   18:44 Diperbarui: 4 April 2020   15:24 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah Burnout yang sudah kita kenal adalah gangguan psikologis akibat kelelahan, stres karena banyaknya beban kerja. Bisa dikatakan Boreout Syndrome adalah kebalikan dari Burnout Syndrome.

Boreout Syndrome -- disingkat Boreout -- berasal dari kata "boredom" (bahasa Inggris; kebosanan), dimana keadaan yang kurang jelas dalam kehidupan kerja maupun kehidupan sosial. (de.wikipedia.org)

Dalam dunia kerja biasanya orang bisa mengalami boreout ini jika pekerjaan rutinnya terlalu sedikit, monoton dan tidak ada tantangan baru. Situasi yang begitu-begitu saja setiap harinya menjadikan kebosanan yang permanen. Kurangnya beban pekerjaan bisa membuat tubuh dan pikiran juga tegang, seperti halnya ketika seseorang mendapat beban kerja yang berlebihan.

Boreout biasanya bukan karena seseorang kurang motivasi atau malas, justru sebaliknya mereka adalah orang yang penuh semangat dan ingin tantangan baru, tetapi tidak mereka dapatkan di dunia kerja mereka. Boreout banyak diderita oleh orang-orang yang memiliki komitmen tinggi dan pekerja keras. Salah satu alasannya adalah lingkungan kerja yang kaku atau berada di posisi kerja yang salah.

Selain aspek kebosanan, ada hal penting lain yang bisa memicu Boreout yaitu ketidakpastian. 

Dalam situasi sekarang ini yang berhubungan dengan pandemi corona, dimana semua warga diminta untuk tinggal di rumah, melakukan pekerjaan dan belajar dari rumah, kegiatan sosial dan lainnya sangat dibatasi bahkan sebagian dilarang.

Berapa lama orang harus tinggal di rumah, melakukan kegiatan dari jarak jauh karena keadaan yang mendesak ini?

Tak seorangpun tahu pasti berapa lama fase ini akan berjalan. Situasi yang bisa digambarkan saat berjalan di dalam terowongan yang gelap, berapa lama lagi jalan akan ditempuh menuju cahaya di ujungnya yang belum tampak.

Tanda-tanda Boreout yang gampang dikenali contohnya;

- Perubahan suasana hati

- Muram

- Sulit konsentrasi

- Kurangnya dorongan motivasi

- Gampang marah

- Gangguan tidur

Untuk mengatasi boreout ini relatif gampang, menurut seorang Prof. Ruth Stock-Homburg dari Tecknischen Universitaet Darmstadt Jerman, misalnya mengubah kegiatan yang menyebabkan rasa bosan tersebut. Di dunia kerja misalnya pindah departemen, jika perlu mengundurkan diri dari pekerjaan dan mencari kerja di tempat baru.

Di masa sekarang ini, dimana kegiatan sosial kita dibatasi (bisa dikatakan dilarang), tentu agak sulit untuk bertemu teman seperti yang biasa kita lakukan. Di Jerman hanya boleh berdua saja untuk bertemu, itu pun harus menjaga jarak minimal 1,5 meter. Sementara ini sepertinya orang lebih memilih untuk benar-benar tinggal di rumah.

Ada cara lain untuk melakukan kegiatan sosial, misalnya menjadi tenaga sukarela membantu tetangga untuk berbelanja, misalnya tetangga orang tua tunggal yang memiliki anak kecil atau warga senior. Bisa juga mencari kegiatan baru atau hobi lama yang terlupakan untuk ditekuni lagi.

Saya berharap dalam waktu dekat cuaca akan hangat dan cerah. Kegiatan berkebun juga sudah bisa dimulai. Beberapa waktu lalu ada seorang teman yang tinggal di negara lain yang mengirimkan beberapa bibit untuk disemai. 

Bibit ini adalah tanaman untuk dikonsumsi, termasuk cabe. Setiap musim semi kami memanfaatkan halaman belakang yang kecil untuk ditanami tumbuhan keperluan dapur. Sebenarnya yang hobi berkebun itu adalah suami saya, tetapi dengan berjalannya waktu saya pun akhirnya ikut menyukainya.

Sampai kapan masa "tinggal di rumah" ini berlangsung? Kita hanya bisa menunggu jawabannya. Di tempat kami tinggal paling tidak berlangsung hingga tanggal 20 April. Tetapi tidak ada yang bisa memastikan apakah pada tanggal tersebut semuanya akan baik-baik saja dan kembali normal. 

Semakin lama fase ini berlangsung, maka semakin besar kemungkinan orang mengalami boreout ini.

Mudah-mudahan pandemi ini segera teratasi dan berakhir.

Jangan lupa bersyukur dan bahagia!

-------

HennieTriana Oberst

DE 01042020

Referensi: focus.de, seele-und-gesundheit.de, faz.net

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun