Istilah Burnout yang sudah kita kenal adalah gangguan psikologis akibat kelelahan, stres karena banyaknya beban kerja. Bisa dikatakan Boreout Syndrome adalah kebalikan dari Burnout Syndrome.
Boreout Syndrome -- disingkat Boreout -- berasal dari kata "boredom" (bahasa Inggris; kebosanan), dimana keadaan yang kurang jelas dalam kehidupan kerja maupun kehidupan sosial. (de.wikipedia.org)
Dalam dunia kerja biasanya orang bisa mengalami boreout ini jika pekerjaan rutinnya terlalu sedikit, monoton dan tidak ada tantangan baru. Situasi yang begitu-begitu saja setiap harinya menjadikan kebosanan yang permanen. Kurangnya beban pekerjaan bisa membuat tubuh dan pikiran juga tegang, seperti halnya ketika seseorang mendapat beban kerja yang berlebihan.
Boreout biasanya bukan karena seseorang kurang motivasi atau malas, justru sebaliknya mereka adalah orang yang penuh semangat dan ingin tantangan baru, tetapi tidak mereka dapatkan di dunia kerja mereka. Boreout banyak diderita oleh orang-orang yang memiliki komitmen tinggi dan pekerja keras. Salah satu alasannya adalah lingkungan kerja yang kaku atau berada di posisi kerja yang salah.
Selain aspek kebosanan, ada hal penting lain yang bisa memicu Boreout yaitu ketidakpastian.Â
Dalam situasi sekarang ini yang berhubungan dengan pandemi corona, dimana semua warga diminta untuk tinggal di rumah, melakukan pekerjaan dan belajar dari rumah, kegiatan sosial dan lainnya sangat dibatasi bahkan sebagian dilarang.
Berapa lama orang harus tinggal di rumah, melakukan kegiatan dari jarak jauh karena keadaan yang mendesak ini?
Tak seorangpun tahu pasti berapa lama fase ini akan berjalan. Situasi yang bisa digambarkan saat berjalan di dalam terowongan yang gelap, berapa lama lagi jalan akan ditempuh menuju cahaya di ujungnya yang belum tampak.
Tanda-tanda Boreout yang gampang dikenali contohnya;
- Perubahan suasana hati