Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Menu Maultasche, "Cheat Day" di Masa Puasa Prapaskah

31 Maret 2020   07:05 Diperbarui: 31 Maret 2020   13:26 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maultasche - dok. HennieTriana

Maultasche adalah makanan dari daging yang dibungkus dengan adonan yang terbuat dari tepung. Sejenis dengan Ravioli dari Italia, atau Pangsit dari Indonesia dan Dumpling (Jiaozi) dari Cina.

Maultasche ini merupakan salah satu makanan khas dari daerah Swabia -- tepatnya kota Maulbronn -- di negara bagian Baden-Wuerttemberg.

Bentuk Maultasche adalah segi empat, mirip bentuk martabak mini yang ada di Indonesia. Cara penyajiannya yang paling sering dibuat sup dengan kuah kaldu, atau digoreng dengan taburan bawang goreng, disajikan dengan pelengkap salad kentang.

Masa Prapaskah umat Kristen dimulai setelah Karnaval, pada hari Rabu Abu yang berlangsung selama 40 hari hingga malam Paskah. 

Selama masa Prapaskah -masa untuk refleksi diri- umat harus menahan diri dari kegemaran mereka, contohnya alkohol dan coklat. Secara tradisional tidak ada menu daging yang dimakan selama masa Prapaskah.

Sejarah Maultasche
Anggapan orang pada zaman dulu, Maultasche adalah hidangan orang miskin. Karena dibuat dari sisa daging dan roti, dicampur dengan sayuran.

Ada beberapa legenda dan mitos mengenai asal muasal Maultasche ini. Kisah yang paling bisa dipercaya adalah makanan ini berasal dari kota Maulbronn, tepatnya terjadi di Biara Maulbronn. 

Pada suatu waktu di masa Prapaskah -sekitar abad ke 17- Biara Maulbronn mendapat kiriman daging dalam jumlah yang cukup banyak. Sementara saat itu, mereka sedang berpantang makan daging dalam rangka melaksanakan puasa Prapaskah. 

Dengan maksud tidak mengecewakan Tuhan dan tidak ada perasaan berdosa, maka para biarawati mencincang halus daging tersebut, mencampurnya dengan bayam dan bumbu, kemudian daging tersebut "disembunyikan" dengan cara membungkusnya dengan lembaran adonan pasta, menjadi bungkusan berbentuk segi empat.

Dari bentuk dan asal tempat inilah makanan ini diberi nama "Maultasche".

Maultasche berasal dari kata; Maulbronn (Biara Maulbronn) dan Tasche = kantong, tas

Hak Paten
Sejak tahun 2009, Maultasche yang merupakan makanan khas di wilayah Swabia ini hak patennya telah dilindungi oleh Uni Eropa. Ada undang-undang yang menetapkan bahan-bahan apa saja yang digunakan dan proses untuk membuat makanan ini sehingga layak disebut sebagai Maultasche.

Dengan berjalannya waktu, Maultasche dibuat dengan berbagai variasi dari jenis dagingnya, atau ada yang diisi dengan keju, bahkan khusus untuk vegetarian juga sudah ada.

Jangan lupa mencicipi Maultasche jika kebetulan berkunjung ke wilayah Swabia!

-------

HennieTriana Oberst
DE 31032020
Referensi: katolisch.de, stuttgarter-zeitung.de

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun