Sudah banyak memang pembahasan tentang wabah virus corona beberapa bulan terakhir ini. Wabah yang berpengaruh banyak di kehidupan sebagian masyarakat dunia, termasuk kami sekeluarga. Salah satunya adalah urusan periuk dapur.
Kebetulan pekerjaan suami saya berhubungan dengan dunia automobile, dunia kerja yang harus ia lakoni antar Jerman dan Tiongkok.
Mau tidak mau sejak Januari tahun ini semua pekerjaan mereka terkatung-katung tanpa tahu kapan akan berakhir. Untuk sementara pekerjaan hanya bisa dilakukan jarak jauh, dijalankan dari rumah masing-masing di kedua negara ini.
Minggu ini seluruh Jerman mulai was-was dengan semakin banyaknya masyarakat yang terdeteksi terpapar virus corona (Covid-19), tersebar di beberapa negara bagian. Sepertinya sebagian besar warga Jerman tidak ada yang menyangka bahwa penyebarannya akan seganas ini di negara Eropa.
Dari kasus pertama di negara bagian Bavaria, tepatnya di Munich, seseorang yang tertular dari rekan kerjanya yang sedang bertugas di Jerman, kemudian berlanjut tertularnya rekan kerja yang lainnya.Â
Di negara bagian North Rhine-Westphalia (NRW), di wilayah Heinsberg sebanyak 35 orang terinfeksi virus corona. Mereka harus menjalani karantina domestik, perawatan rawat inap tidak dibutuhkan. Tetap berada di rumah dengan pemeriksaan dari petugas kesehatan yang datang ke tempat mereka.
Sementara itu di tempat kami tinggal, negara bagian Baden-Wuerttemberg juga telah terdeteksi 13 Â orang yang tertular. Dua dari mereka tinggal di kota yang sama dengan kami, seorang dokter ahli patologi yang tertular dari putrinya. Mereka baru kembali dari perjalanan mereka di Italia. Beberapa rekan kerja dokter tersebut sementara waktu harus berada di rumah.Â
Mengantisipasi untuk tidak makin meluas wabah ini, masyarakat di sini dianjurkan untuk menghindari keramaian jika tidak mendesak. Menyediakan bahan makanan dan minuman yang cukup untuk dikonsumsi dalam beberapa hari.
Warga yang baru bepergian daerah yang terinfeksi wabah corona seperti negara Italia bagian utara, baik yang mengalami gejala terserang virus ini atau tidak, agar tetap tinggal di rumah selama 2 minggu ke depan. Termasuk juga anak-anak untuk sementara tidak bersekolah dengan memberitahu pihak sekolah.
Mulai hari Senin minggu depan dimulai lagi kegiatan sekolah setelah libur karnaval seminggu ini. Sebagai seorang ibu rasa khawatir pasti ada. Putri saya harus menggunakan kendaraan umum untuk pergi dan pulang sekolah. Berada di lingkungan sekolah juga bukan berarti tidak ada risiko tertular.