Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Oleh-oleh Kedaluwarsa dari Cina? Jangan Buru-buru Dibuang!

27 Februari 2020   14:12 Diperbarui: 7 Januari 2021   02:54 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari ada seorang kenalan saya  yang mengatakan bahwa ia mendapat oleh-oleh dari Cina. Sayangnya, oleh-oleh yang diberikan temannya itu adalah produk makanan yang sudah kedaluwarsa.

"Ngasih oleh-oleh tapi kedaluwarsa. Langsung aku buang ke tempat sampah. Sebetulnya sayang juga, sih," begitu ujarnya sedikit kesal.

Kita semua mengetahui, di setiap produk makanan dan minuman selalu tertera tanggal jatuh tempo barang tersebut, atau ada juga yang menuliskan best before tanggal sekian. Penulisan tanggal  seperti ini gunanya untuk memberikan keterangan bahwa hingga jangka waktu tersebut kualitas, konsistensi, dan tampilan barang terseut dijamin sempurna dan dapat dikonsumsi tanpa ragu-ragu.

Namun, bukan berarti setelah melewati batas waktu yang tertera di kemasan satu barnag, secara automatis produk tersebut rusak, dan tidak bisa dikonsumsi. Pada kenyataannya, memang kebanyakan orang menganggap begitu. Makanya, banyak produk yang dibeli dan belum sempat disantap, karena tanggal kedaluwarsa, barang pun dibuang ke tong sampah.

Sikap seperti ini bisa dimengerti. Siapa yang rela menyantap makanan, atau minuman yang sudah expired? Bisa sakit perut, dan lebih buruk lagi jika keracunan.

Ternyata pencantuman tanggal di satu bahan makanan dan minuman tidak seragam. Setiap negara memiliki kebijaksanaan sendiri dalam pencantuman tanggal produknya. Kebanyakan negara menganut penulisan tanggal batas pemakaian suatu barang, tetapi tidak begitu dengan negara Cina.

Pengalaman ini saya dapat saat saya tinggal di  Cina. Pada awalnya saya heran, kenapa di supermarket menjual barang dengan tanggal kedaluwarsa. Saya berusaha mencari barang yang akan saya beli dengan tanggal yang belum expired. Dengan terpaksa, saya mengintip dengan membongkar barang hingga tumpukan paling bawah. Tidak pernah ketemu. Suami saya menjelaskan, setelah saya mengeluh tak mendapatkan barang yang saya cari.

Di Cina pencatatan tanggal produk makanan dan minuman adalah tanggal produksi. Kalaupun ada sebagian perusahaan yang mencantumkan keduanya, jumlahnya sedikit sekali, dan umumnya barang impor.

Siapa tahu, suatu saat ada teman atau keluarga kalian yang memberi oleh-oleh dari negeri Tiongkok dan tanggalnya sudah lewat, jangan buru-buru berburuk sangka. Memang seperti itu sistem pencantuman tanggal di produk mereka.

Untuk gampangnya, biasanya produk kemasan jadi dari makanan dan minuman, dapat dikonsumsi sekitar 6 hingga 12 bulan. Ada pengecualian terhadap bahan makanan dan minuman segar, seperti susu, jus buah segar, lazimnya bertahan beberapa hari saja.

Lain ladang lain belalang. Lain negara lain juga tanggal kedaluwarsanya.

.

-------

HennieTriana Oberst

DE 27022020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun