Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Fasching, Tradisi Karnaval Mengusir Roh Musim Dingin di Jerman

20 Februari 2020   17:31 Diperbarui: 22 Februari 2020   21:45 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin ketika mengunjungi seorang teman di kota lain, terlihat hampir di sepanjang jalan utama digantungi hiasan bendera-bendera kecil. Hiasan ini adalah hiasan masa karnaval dan akan adanya parade yang diselenggakan di daerah tersebut.

Istilah karnaval di Jerman berbeda-beda di beberapa daerah, ada yang menyebutnya Karneval, Fasching, Fastnacht, Fassenacht dan Fasnet.

Sejarah Karnaval
Pada zaman Romawi, dikenal sebagai Saturnalia. Setelah masa panen pada tiap tahunnya ribuan petani berkumpul dan mengadakan pesta untuk berterimakasih kepada Saturnus, dewa agrikultura bangsa Romawi, yang telah membuat ladang mereka subur dan memberikan hasil panen yang melimpah. 

Seluruh penduduk kota ikut merayakan Saturnalia, festival semacam karnaval. Pada pesta yang berlangsung selama tiga hari ini budak dan majikan bertukar peran. Majikan akan melayani budak mereka  dan sebaliknya.

Sejak masuknya agama Kristen, Fasching atau Mardi Gras adalah festival yang  melambangkan malam sebelum Prapaskah pada hari Rabu Abu. Orang-orang ingin berpesta dan bersenang-senang sebelum melaksanakan masa berpuasa 40 hari menjelang Paskah.

dok. HennieTriana
dok. HennieTriana

Karnaval di Jerman
Awal mulanya suku bangsa Jermanik kuno melakukan karnaval pada awal musim semi. Pada ritual ini mereka melakukan penyamaran dengan menggunakan topeng yang mengerikan untuk mengusir roh jahat dengan maksud mengucapkan selamat tinggal pada musim dingin. 

Masyarakat pada masa itu masih percaya akan setan dan roh-roh jahat. Mereka yang sebagian besar adalah petani melakukan ritual ini dengan membunyikan lonceng, drum dan suara-suara keras lainnya agar hantu musim dingin pergi meninggalkan desa mereka. Dengan demikian mereka bisa kembali menggarap ladang dan bercocok tanam kembali.

Masa karnaval dimulai pada tanggal 11 November pada pukul 11 lewat 11 menit. Sedangkan puncak perayaannya adalah pada Rosenmontag (Rose Monday) dan Faschingsdienstag (Fat Tuesday / Mardi Gras).

Parade karnaval pada Rosenmontag biasanya dirayakan di wilayah yang dilalui sungai Rhein. Parade pertama kali diselenggarakan di kota Cologne pada tahun 1823. Di Cologne ini adalah salah satu karnaval yang terkenal di Jerman, selain di kota ini juga dikenal kemeriahan karnaval di kota Dusseldorf dan Mainz.

Pada karnaval Rosenmontag ini terlihat semua orang menggunakan kostum, tidak hanya peserta yang melakukan pawai, tetapi semua orang terlihat memakai kostum dengan berbagai model. Mereka melepaskan pakaian keseharian mereka dan berganti peran menjadi orang lain.

Faschingsdienstag biasanya dilakukan di daerah Swabia, bagian barat daya Jerman, di negara bagian Baden-Wuerttemberg. Arak-arakannya terlihat berbeda dengan Karnaval pada Rosenmontag. Pawai di wilayah Swabia inilah yang berasal dari ritual tradisi masyarakat Jermanik kuno.

Peserta parade memakai kostum seperti penyihir, setan dan sosok menyeramkan lainnya, menggunakan topeng berwajah menakutkan yang terbuat dari kayu untuk mengusir roh musim dingin. Mereka berjalan sambil menakut-nakuti orang yang menonton di sepanjang jalur yang mereka lewati. 

Biasanya masyarakat yang menonton arak-arakan ini berpakaian biasa, tetapi ada juga beberapa orang yang ikut memakai kostum kesukaannya. 

Parade karnaval ini diselenggarakan oleh klub karnaval dan perkumpulan musik dan tari juga dukungan dari pemerintah daerah setempat. Saat pawai inilah yang ditunggu oleh anak-anak.

Arak-arakan ini sambil akan melemparkan permen ke arah penonton. Penontonnya yang banyak juga terdiri dari anak-anak akan berebut mencoba menangkap dan mengumpulkan permen. Kalau beruntung bisa penuh kantong jaket dengan permen.

Faschingsumzug - dok. HennieTriana
Faschingsumzug - dok. HennieTriana

Saya tidak terlalu sering melihat parade karnaval ini, selain malas berdesak-desakan, juga tak suka berdiri berjam-jam diterpa udara yang dingin hehehe...

"Narri-Narro!"

(Narri-Narro; ucapan salam karnaval di wilayah Swabia)

-------

HennieTriana Oberst

DE 20022020

Referensi; kidsweb.de, spiegel.de, schulferien.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun