Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tidak Dikenal Tradisi Wisuda Anak Sekolah di Jerman

30 Januari 2020   18:47 Diperbarui: 30 Januari 2020   18:53 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini hanya pengalaman sendiri, selain itu menjawab beberapa pertanyaan yang saya terima dari teman-teman. Kita semua sudah mengetahui bahwa setiap negara, bahkan daerah memiliki perbedaan cara pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar.

Itu juga setelah tahun belakangan ini terjadi, saya tidak tahu persis kapan mulainya. Saya melihat unggahan foto dari keponakan yang baru lulus PAUD, SD dengan menggunakan toga. Walaupun menurut saya sedikit aneh, tapi itulah budaya baru di sekolah Indonesia. Sekolah jaman saya memang acara wisuda hanya dilakukan ketika kita merampungkan pendidikan di Perguruan Tinggi.

Di Jerman saat anak-anak lulus dari sekolah tidak ada acara wisuda yang dilakukan seperti di Indonesia. Di negara ini memang sangat sedikit seremoninya, semua dilakukan dengan sangat sederhana, seperti gaya hidup masyarakatnya.

Beberapa tahun lalu ketika anak saya lulus Sekolah Dasar dari German School Shanghai, acara wisuda ini tidak ada, sama seperti sekolah yang ada di negara Jerman itu sendiri.

Sekolah Dasar di Jerman hanya berlangsung 4 tahun. Setelah itu dilanjutkan ke Sekolah Menengah mulai kelas 5 hingga kelas 12. Sekolah Menengah ini akan saya tuliskan lain waktu.

Kembali ke seremoni tadi. Hari terakhir sekolah, kami orang tua diundang berkumpul di aula sekolah. Anak-anak kelas 1 hingga kelas 3 berdiri berjajar dan berhadapan, menyatukan tangan mereka membentuk terowongan. Melepas anak-anak kelas 4 meninggalkan pendidikan dasar mereka. Kemudian semua murid berkumpul di Aula.

Di sini akan ada sedikit kata sambutan dari Kepala Sekolah dan hiburan musik yang dimainkan murid-murid di sekolah ini. Pada seremoni kecil ini juga diserahkan Piagam kepada murid yang memenangkan kompetisi tingkat nasional seperti Olahraga, Seni, Matematika dan lainnya.

Setelah upacara kecil ini murid kembali menuju kelas mereka bersama wali kelas masing-masing. Kami, para orang tua sementara menunggu di luar kelas.

Murid akan menerima Ijazah kelulusan Sekolah Dasar, Piagam dan Sertifikat kegiatan tingkat kelas, setangkai bunga dan hadiah.

Hadiah ini berasal dari uang kas kelas yang terkumpul dari hasil bazar yang diadakan dua kali dalam satu tahun ajaran.

Sebagai penutup, orang tua murid dipersilakan memasuki ruang kelas dan menjemput anak dan bersalaman dengan wali kelas murid. Boleh juga jika ingin berbincang-bincang lebih lama dengan guru dan para orang tua murid.

Hanya seremoni yang sangat singkat dan sederhana.

Kelulusan putri kami ini juga sebagai tanda selamat tinggal kami. Setelah ini saya memutuskan untuk kembali ke Jerman, hanya berdua dengan anak saya. Sementara suami saya masih melanjutkan pekerjaannya di Shanghai. Saya hanya mempertimbangkan pendidikan anak saya di sekolah lanjutan tanpa ada pindah-pindah sekolah lagi seperti yang dia alami saat Kindergarten dan Sekolah Dasar.

Sepertinya itu adalah keputusan yang tepat yang kami ambil.

-------

Hennie Triana Oberst

Deutschland 30012020

(Pernah bermukim di Shanghai PRC 2013-2017)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun