Jika cuaca mulai dingin dan hujan maka kegiatan di luar rumah juga tak terlalu banyak dipilih. Jalan-jalan di mall sangat jarang kami lakukan, selain membuat anak cepat bosan juga shopping mall tidak terlalu menjamur di sini, apalagi di kota kecil tempat tinggal kami, tidak ada sama sekali.
Karena kebetulan sedang berada di kota Stuttgart yang berjarak sekitar 50 km dari tempat tinggal kami, maka kami putuskan untuk mampir sejenak di perpustakaan pusat di kota ini.Â
Stuttgart adalah ibukota dari negara bagian Baden-Wrttemberg yang terletak di barat daya negara Jerman. Di negara ini cukup banyak dijumpai perpustakaan. Hampir bisa dipastikan tiap kelurahan memiliki perpustakaannya sendiri. Di kota Ini terdapat lebih dari 120 perpustakaan.
Stadtbibliothek am Mailnder Platz yang merupakan perpustakaan pusat kota ini dikenal juga dengan nama "Bibliothek 21", perpustakaan abad ke-21; di mana konsepnya adalah 'perpustakaan sebagai tempat pembelajaran yang inovatif'.
Bangunan kontemporer paduan beton dan gelas berbentuk kubus monolitik ini adalah hasil rancangan Eun Young Yi, Â seorang arsitek dari negara Korea Selatan. Dilihat dari luar mirip seperti dadu beton raksasa.
Di setiap sisi permukaan fasade bagian atas kirinya tertulis kata perpustakaan dalam empat bahasa, yaitu bahasa Jerman, bahasa Inggris, bahasa Korea dan bahasa Arab.
Selain modern dan megah, gedung dengan interior putih bersih ini juga ramah lingkungan dengan panel surya terpasang di tengah-tengah gedung, memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi.
Perpustakaan untuk anak-anak berada di lantai 2, dirancang ramah untuk anak-anak, Â konsepnya adalah berlajar dan bermain. Sambil membaca, anak-anak bisa bersantai di atas karpet dengan bantal-bantal yang nyaman. Ada juga rumah-rumahan sehingga anak-anak juga bisa bermain di sini dan tidak merasa bosan.
Selain buku tersedia juga musik, film, mainan, komputer dan media digital lainnya. Anak-anak dibiasakan untuk berinteraksi dengan berbagai media, tujuannya adalah supaya anak-anaklah yang akan mengontrol media, bukan sebaliknya.