Melewati long-weekend berdua dengan putri saya tanpa rencana apa-apa tentu akan sangat membosankan. Maka, saya tawarkan rencana berjalan-jalan ke kota Düsseldorf, sekaligus mengunjungi tante angkatnya yang tinggal di kota itu. Düsseldorf adalah ibukota negara bagian Nordrhein-Westfalen (NRW), terletak di pinggir sungai Rhein. Â
Kami menumpang kereta api cepat demi menghemat waktu menuju Düsseldorf yang juga dikenal sebagai kota mode. Jika memiliki banyak waktu kereta regional bisa menjadi menjadi alternatif. Namun, waktu yang ditempuh akan lebih lama karena berhenti di lebih banyak stasiun yang dilewati.Â
Transportasi di Jerman memberikan penawaran harga tiket yang berbeda-beda, tergantung pada jenis kereta dan jam keberangkatan pada waktu tertentu. Kisaran harga tiket dari stasiun pusat kota Stuttgart ke Düsseldorf antara 70 hingga 120 euro sekali jalan. Anak-anak usia 14 tahun ke bawah tidak perlu membayar tiket jika mereka bepergian dengan orangtuanya.
Kami memilih lokasi hotel yang tidak terlalu jauh dari stasiun kereta pusat (Hauptbahnhof), bisa ditempuh sekitar 15 menit ditempuh dengan berjalan kaki. Kami memutuskan menumpang taxi karena malas menggeret koper, dengan membayar ongkos 10 euro. Lokasi penginapan yang dekat dengan stasiun kereta pusat akan memudahkan pendatang menuju tempat-tempat wisata di tengah kota. Rumah makan dan cafe juga banyak tersedia, jadi tidak perlu repot memikirkan di mana akan mengisi perut selain di restoran hotel.Â
Siang ini kami jalan-jalan  ke Little Tokyo. Sudah cukup lama saya mendengar dan berkeinginan untuk mengunjungi tempat ini. Hanya sekitar  1 km jaraknya dari penginapan kami, maka kami putuskan untuk berjalan kaki menuju Immermannstrasse.
Immermannstrasse adalah jalan utama yang merupakan bagian dari area Little Tokyo. Di sepanjang jalan yang teduh ini berderet toko, restoran, Bank, dan hotel dengan nama yang ditulis dengan aksara Jepang. Â Toko buku dan alat tulis khas Jepang ada di sini, juga tidak ketinggalan toko komik Manga melengkapi keistimewaan kawasan ini . Lantaran lebih banyak wajah oriental berlalu-lalang di sini, suasananya terlihat seperti di negara Asia.
Â
Rasa lapar membawa kami menuju satu restoran kecil yang tidak terlalu penuh. Bepergian dengan anak harus bisa mengikuti keinginan dan selera makan mereka yang umumnya tidak menyukai rasa makanan yang tidak rumit. Di restoran kecil ini menunya standar jenis makan siang yang sederhana dan umum, seperti chicken teriyaki dan chicken katsu. Siang itu kami cukup puas dengan hidangan yang disajikan, mengisi perut yang sebelumnya keroncongan.
Sekitar pertengahan tahun 1950 banyak perusahaan Jepang yang pindah ke Jerman. Sebagian dari orang-orang Jepang yang bekerja di perusahan itu banyak yang menetap di Jerman. Jumlah mereka semakin bertambah dari tahun ke tahun, sehingga makin banyak juga dibuka rumah makan dan toko yang menjual kebutuhan hidup khas dari negara asal mereka. Japan International School kemudian didirikan juga di kota ini. Komunitas Jepang di Düsseldorf/NRW merupakan komunitas orang Jepang yang terbesar di Jerman.
Di kota ini, setiap tahun sekitar bulan Mei, pada awal musim panas, diperingati Japan Day. Festival kuliner dan budaya Jepang yang diselenggarakan secara besar-besaran dan meriah, dengan puncak acara pesta kembang api di Sungai Rhein.
Budaya Jepang memang sudah tidak bisa dipisahkan dari budaya kota Düsseldorf.Â
-------
Hennie Triana Oberst
Germany, Summer 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H