Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Negeri Dongeng, Menghadirkan Imajinasi Masa Kecil

4 Oktober 2011   18:44 Diperbarui: 24 Januari 2021   22:41 1254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Dongeng-foto: HennieTriana

~ooo~

Rapunzel

Karya dua orang kakak beradik, Grimm Bersaudara, penulis dongeng dari Jerman. Rapunzel yang cantik dikurung di atas menara oleh seorang penyihir yang menculiknya sejak bayi. Gadis cantik ini memiliki rambut panjang yang indah dan halus, layaknya emak yang dipintal. Seorang putra raja yang sedang berkuda melewati hutan dan menara tempat tinggal Rapunzel. Dia mendengar suara merdu Rapunzel yang sedang melantunkan lagu yang indah dan menyentuh hatinya. Putra raja ini akhirnya berhasil membawa dan membebaskan Rapunzel dari kurungan penyihir.

Serigala dan Tujuh Anak Domba

Dongeng karya Grimm Bersaudara dengan judul asli "Der Wolf und die sieben Geißlein" ini berkisah tentang seekor serigala yang menyamar dan berhasil mengelabui tujuh anak kambing yang berada di rumah tanpa ibu mereka. Ia berhasil menelan hidup-hidup enam ekor anak kambing, hingga ia tertidur. Yang tertinggal hanya yang bungsu karena ia berhasil bersembunyi. Ketika induk kambing tersebut kembali, ia dan anak bungsunya berhasil membebaskan enam ekor kambing yang berada di dalam perut serigala yang masih pulas dengan membelahnya. Kemudian perut tersebut mereka isi dengan batu-batuan dan menjahitnya. Serigala mati tenggelam karena beban yang ada di perutnya ketika sedang kehausan dan minum di sebuah kolam.

~~ooo~~

Di lantai bawah tanah bangunan tersebut terdapat beberapa ruangan yang diisi dan ditata dengan kisah-kisah dongeng lainnya  seperti Kisah Drakula, Nenek Sihir dan beberapa kisah menyeramkan lainnya. Tetapi tidak sempat diabadikan karena putri kecilku menangis ketakutan ketika akan turun ke ruang bawah begitu melihat di dinding samping tangga ada seekor laba-laba besar menempel, walaupun itu bukan laba-laba asli.

Walaupun bentuk tokoh-tokoh dongeng dan pernak-pernik yang ditampilkan sebagai ilustrasi dari cerita tersebut cukup sederhana, tetapi tetap menarik terutama bagi anak-anak. Sesederhana apapun penggambaran suatu cerita biasanya anak-anak memiliki daya khayal masing-masing untuk menyerap dan mengerti kisah yang dihadirkan tersebut.

Cerita Dongeng akan selalu hidup, selama ada para pendongeng dan pendengarnya.

-------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun