Jika benar demikian, maka jabatan Mendagri adalah tepat bagi MTK. Jabatan itu semakin menguatkan potensi dan  peluang MTK menjadi salah satu pilihan bakal calon Presiden 2024-2029.
Bisa saja, kehadiran MTK dengan posisi Mendagri pada periode kedua pemerintahan Jokowi bukan sekadar inisiatif pribadi Jokowi sendiri sebagai pemangku hak prerogatif dalam memilih menteri, tetapi mendapat pertimbangan pula dari Megawati mengingat posisi Mendagri sebelumnya dijabat oleh orang PDIP, Tjahjo Kumolo.
Apalagi, ini adalah kesempatan terakhir bagi Jokowi menjadi Presiden. UU tentang Pilpres memberi batasan tidak lebih dari dua kali menjabat Presiden/Wakil Presiden secara berturut-turut dengan jabatan yang sama (UU Nomor 7 Tahun 2017 Pasal 169 Huruf n).
PDIP sendiri cenderung tidak memiliki the power of figures kecuali Megawati seorang. Untung saja masih ada citra tegas dan "bersih" dari pusaran kasus korupsi, yakni Tri Rismaharini. Atau, paling-paling Puan Maharani lagi sebagaimana sudah sering terdengar bakal menjadi Capres di Pilpres 2024.
Sekarang bukan zaman orde baru yang pilihan itu terarah ke partai semata. Sekarang zaman figur. Kemenangan PDIP bukanlah semata-mata karena PDIP-nya. Jika saja Jokowi diusung oleh partai lain, saya cukup yakin suara untuk Jokowi tidak begitu saja menjadi kecil.
Kalau pun tidak dilirik oleh PDIP, saya kira, MTK akan menjadi figur yang diperhitungkan untuk diusung oleh partai lain. Hanya saja memang, MTK juga memiliki catatan "kegagalan" dalam mengungkap kasus Novel Baswedan.
Hingga MTK memilih pensiun, kasus itu masih menjadi misteri semisteri kasus "buku merah" dimana nama MTK disebut-sebut dalam kasus suap impor daging dengan tersangka Basuki Hariman meski keterlibatan MTK telah dibantah oleh pihak Polri.
Kedua hal itu tidak begitu saja dilupakan oleh publik walau juga tidak mengecilkan peluang MTK untuk 2024. Setidaknya, menjadi menteri dengan jabatan Mendagri bak promosi untuk prospek Pilpres 2024.
Salam. HEP.-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H