"Monyet!", "Hai, Monyet, keluar!", "Hei, keluar sini, Monyet!", "Hei, Monyet!" - [video: menit 03-13]
Bahwa, adalah keputusan Allah bila manusia terlahir berkulit hitam atau putih, berhidung mancung atau pesek, bermata indah atau juling, berbadan jangkung atau cebol, berkaki utuh atau buntung, dan lainnya.
Betapa beraninya manusia menghina apa yang Allah buat dengan tangan-Nya sendiri.
Perbedaan apa pun yang ada pada diri manusia termasuk perbedaan kondisi fisik atau jasmani, manusia adalah manusia, sama-sama manusia, yang tidak menciptakan dirinya sendiri.
Manusia adalah karya Allah. Allah Pencipta-lah yang membuat manusia dengan tangan-Nya sendiri. Menghina manusia karena kondisi fisiknya sama dengan menghina Penciptanya!
Mau hitam atau putih, pesek atau mancung, sempurna atau cacat, atau apa pun, bahkan mau agama apa pun, kita sama-sama hanya akan jadi DEBU dan TENGKORAK.
Sudah sesempurna apakah diri kita hingga mengatai orang "monyet"?
Jangan-jangan "monyet"-lah yang kelak duduk di pangkuan Abraham, sebab yang akan membawa manusia ke "sana" bukan seperti apa rupa tubuh manusia, melainkan seperti apa hatinya, ucapannya, pikirannya, dan perbuatannya.
Mari jaga diri kita untuk tidak menghina manusia oleh sebab apa pun keberadaan diri manusia itu.
Semua manusia berharga di mata Allah. Semua diciptakan oleh Dia dengan hati-Nya yang penuh cinta.
Berhentilah menghina!
Salam. HEP.-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H