"Dihentikan dengan perjanjian," tandas Qalesy. Kepalanya berpaling ke arah dinding kaca di sisinya. Di kejauhan tampak Panji Kerajaan Negeri Pelangi berkibar megah di atas awan-awan.
"Maksudnya?" Kebingungan Minoy mencapai ubun-ubun.
"Bukti-bukti kebenaran skandal itu sangat kuat," jelas Qalesy. "Jika diteruskan, Dewa Hariz tidak dapat lari dari jeratan hukum.
Yang menjadi persoalan adalah kasus itu tidak hanya merusak nama baik Dewa Hariz, tetapi terutama merusak citra kesucian Adat Kerajaan Mahaputih yang diusung oleh Dewa Hariz.Â
Di sisi lain, Dewa Hariz dipandang sebagai tokoh yang tidak membawa kedamaian di Negeri Pelangi. Sepak terjangnya bersama para pemujanya kerap menimbulkan keresahan.Â
Dengan berbagai cara, mereka hendak menguasai Kerajaan Negeri Pelangi dengan satu warna saja, yakni warna mereka, seolah hanya mereka saja yang memperjuangkan kemerdekaan Kerajaan Negeri Pelangi saat Negeri Pelangi sempat terjajah oleh kerajaan lain, dan seolah hanya mereka saja yang membangun negeri itu!
Hal ini menimbulkan gejolak di tengah rakyat Negeri Pelangi yang sekian lamanya telah hidup rukun dan damai dengan aneka warna yang indah seindah pelangi. Oleh sebab itu, kerajaan itu dinamai "Negeri Pelangi".Â
Ditemukannya bukti kuat akan kebenaran skandal yang dilakukan oleh Dewa Hariz menjadi kesempatan bagi pihak Badan Rahasia Keamanan Tingkat Tinggi Kerajaan Negeri Pelangi untuk membatasi sepak terjang Dewa Hariz di Negeri Pelangi. Apalagi, saat itu Negeri Pelangi akan menghadapi Pesta Pemilihan Raja yang baru.
Sementara itu, orang-orang Dewa Hariz terus berupaya agar Dewa Hukum tidak melanjutkan kasus itu. Gayung bersambut. Penghentian kasus itu bisa diberikan, tetapi tidak gratis.
Dewa Rahasia dan timnya menemui Dewa Hariz yang ketika itu telah meninggalkan Negeri Pelangi. Mereka menunjukkan bukti-bukti kebenaran skandal yang menghebohkan itu.
Kepada Dewa Haris diberikan pilihan, yakni pulang untuk dihukum penjara di Negeri Pelangi atau tetap di Kerajaan Abrakadabra dengan perhitungan masa tahanan yang diancamkan kepadanya berdasarkan hukum yang berlaku terkait skandal yang ia lakukan.