Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berakal Sehat Seharusnya Berbudi Pula

14 Februari 2019   17:07 Diperbarui: 2 Juli 2021   06:57 1968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baca juga: Sebaik-baik Manusia adalah Yang Berbudi Pekerti Baik dan Paling Bermanfaat bagi Manusia

Akal menjadi sehat karena oleh budi akal berpikir yang baik, mengingat yang baik, dan menempuh jalan atau cara yang baik; berdaya upaya yang baik; berikhtiar yang baik. Budi membuat akal mewujudkan kebaikan dengan pikiran yang baik dan cara yang baik.

Namun sayang, frasa akal sehat yang begitu populer di banyak bibir saat ini pada praktiknya mengabaikan budi. Tidaklah heran, seorang yang berakal tetapi tidak berbudi akan bisa mengatakan orang lain idiot, dungu, dan segala hinaan serta lisan penuh hujatan kebencian.

Itukah akal sehat? Itu bukan akal sehat. Itu hanya kesombongan manusia akan kemampuan dirinya dan kekuatan yang ada padanya.

Orang yang menyebut dirinya berakal sehat seharusnya menunjukkan dirinya berbudi pula, sebab budi itulah yang membenarkan bahwa ia berakal sehat.

Salam. HEP.-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun