Baca juga: Â Mengapa Orang Menjadi Marah?
Rasa sangat tidak suka adalah marah itu sendiri yang kemudian didefinisikan menjadi 'benci' ketika marah itu dibiarkan lebih lama berdiam di hati. Bila terus dibiarkan larut, maka marah yang telah menimbulkan rasa benci akan mengerucut ke arah dendam.
2. Benci Tidak Berdasar
Akan tetapi, pada faktanya, tidak semua rasa benci terhadap seseorang timbul karena orang yang dibenci megucapkan atau melakukan hal yang menyakiti orang membencinya. Rasa benci itu timbul dari diri si pembenci itu sendiri. Antara lain:
(i) Rasa benci karena iri hati.
Orang yang dibenci tidak melakukan hal yang buruk kepada si pembenci, tetapi tetap saja ia dibenci, sebab dasarnya bukan karena ucapan dan perbuatan yang salah, melainkan iri hati si pembenci. Lebih jauh pada artikel di bawah ini.
Baca juga: Anda Jangan Julid.
(ii) Rasa benci karena prasangka.
Rasa benci ini timbul karena pikiran negatif yang bersifat subjektif yang diklaim sebagai kebenaran. Rasa benci timbul dari tuduhan yang tidak berdasar bukti kebenaran akan prasangka tersebut.
Rasa benci timbul dari analisis akan gejala umum terhadap suatu sikap dan perilaku yang umumnya ditemukan ada pada perkara yang sama yang pernah terjadi.
Singkatnya, rasa benci itu timbul karena prasangka yang berdasar pada kerangka berpikir "umumnya begitu, maka pastilah ia begitu". Ini sangat berbahaya. Namun, tidak sedikit orang terjerumus ke dalamnya, yakni membenci karena prasangka semata.