3. Kekuasaan
Peluru setan yang satu ini memang menggiurkan. Betapa tidak, kekuasaan bertakhta. Kekuasaan bertitah. Kekuasaan ber-massa. Kekuasaan lir tuhan di dunia. Tuhan: baik dan buruk. Namun, tuhan ['t' huruf kecil]: bukan baik atau buruk, tapi menang atau kalah.
Mengejar kekuasaan, cara tak penting. Tujuan, itulah yang terpenting. Langkah tak harus lurus, pikiran tak harus positif. Lidah meliuk mem-bisa, panas membakar kesejukan, tajam menikam tatanan kesantunan, tak peduli rasa hati seakan diri tak berhati pula.
Kekuasaan yang dikejar dengan uang akan menghabiskan uang kala mengejar pun saat terkejar. Kekuasaan yang diburu dengan nafsu akan membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar.
Kekuasaan demi penguasa adalah kepura-puraan. Kekuasaan demi rakyat adalah kejujuran. Kekuasaan demi penguasa adalah kemunafikan. Kekuasaan demi rakyat adalah ketulusan. Kekuasaan demi penguasa ada di mata. Kekuasaan demi rakyat ada di hati.
Kekuasaan bisa membuat manusia memerangi manusia, mengusir nafas hidup dari tanah mati. Kekuasaan menulikan telinga dari jerit tangis anak manusia demi penguasaan. Kekuasaan bisa memilih darah dari damai.
Kekuasaan bisa menjadi peluru setan di tangan penguasa.
"Power is neither good nor evil, but its user makes it so." - Author Erin Hunter [2]
Salam. HEP.-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H