Anak tidak hanya punya otak, tetapi anak juga punya hati. Kalau ilmu pengetahuan penting bagi otak, maka taruhlah diri Anda di hati anak Anda. Maka, sekalipun otak anak membawa dirinya jauh dari Anda, tetapi hatinya akan selalu terpaut pada Anda. Karena di situlah tempat Anda yang terutama selaku orangtua, yakni di sisi ruang batin sang anak.
Sedikit catatan: Judul artikel ini saya ambil dari salah satu bagian di dalam buku saya yang pertama: Anakku, Pergumulanku. Suatu kontemplasi bagi orangtua untuk kiranya bijaksana dalam memandang persoalan anak.
Anak bukan semata-mata sebagai pelaku ketidakbenaran melainkan juga adalah korban dari ketidakbenaran oleh kita yang lebih dahulu ada dari mereka. Sedikit banyaknya kita punya andil di situ.
Salam. HEP.-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H