Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Gali Lubang, Jatuh ke Lubang

5 Oktober 2018   04:41 Diperbarui: 29 Januari 2019   02:02 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:canstockphoto

"Barangsiapa menggali lobang akan jatuh ke dalamnya." - Pkh 10:8.

Hukum alam berlaku universal. Tidak pandang bulu. Pengampunan Tuhan tidak meniadakan manusia untuk tahu apa yang sudah dilakukan.

Fakta hidup manusia telah tak terhingga memberi pelajaran hidup, bahwa tidak ada seorang pun di bawah kolong langit ini bebas melakukan apapun tanpa konsekwensi. Hukum dunia bisa tidak adil, tetapi keadilan Tuhan takkan terhindari.

Menoleh sejenak ke belakang. Ingatlah apa yang pernah dilakukan dulu terhadap orang lain. Kisahnya mungkin berbeda, tetapi rasanya sama. Sebab, semua yang dialami oleh manusia jatuhnya di "hati". Di "rasa". Beda kisah, satu rasa. 

Acapkali bibir berujar, "Biar Tuhan yang balas". Namun, cobalah merenung sejenak, bahwa mungkin apa yang dialami itu juga adalah pembalasan dari apa yang pernah dilakukan di masa sebelumnya.

Bukan Ia penyebabnya, melainkan diri sendiri. Tuhan tidak pernah berlaku jahat. Manusialah yang menyusahkan diri sendiri oleh hati, lisan, pikir, dan laku diri. Apa yang ditabur, itu pula yang dituai. Itulah keadilan Tuhan. Itulah cara Tuhan menegakkan keadilan-Nya.

Menabur benih di hari ini tak tumbuh pula di hari ini. Hanya soal waktu saja. Karena cepat ataupun lambat itu pasti akan dikecap pula. Tidak mungkin tidak. Agar dunia tahu, Dia ada.

Dunia bukan tanpa Pemilik. Manusia bukan tanpa Pencipta. Hewan dan tumbuhan pun dicintai-Nya, apalagi manusia yang diciptakan-Nya mulia dari ciptaan lainnya.

Hari ini kita merenungkan satu dari banyak pelajaran hidup, bahwa upaya manusia untuk menjatuhkan sesamanya manusia tidak akan bebas dari kejatuhan diri pula. Apapun yang kita lakukan dengan maksud menjatuhkan orang lain akan menjadi bumerang bagi diri sendiri.

"Ia membuat lobang dan menggalinya, tetapi ia sendiri jatuh ke dalam pelubang yang dibuatnya." - Mzm 7:16.

Berhati-hatilah memperlakukan manusia, sebab manusia punya Pencipta-Nya.

Apa yang terjadi bukan untuk ditertawakan, tetapi untuk direnungkan.

Salam. HEP.-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun