Kog bisa setega itu memanfaatkan penderitaan orang lain menjadi kesempatan menyerang lawan. Karena apa? Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.
Ala bisa karena biasa. Negara ini membiasakan anak-anak bangsa lebih melihat yang buruk dari pada melihat yang baik. Oleh sebab itu, sampai kapan pun, setiap pemimpin negara ini akan terus menerima perlakukan yang sama pula. Karena apa yang ditabur, itu juga yang dituai!
Adillah, maka engkau akan menerima yang adil. Kritiklah apa yang layak dikoreksi. Namun, pujilah pula, apa yang patut dihargai. Jangan membuang pujian. Jangan meniadakan kritikan.Â
Justru bila seluruh pernyataan hanya "hitam" semata, maka di situlah nyata ketidakbenaran. Hidup ini candramawa. Ada hitam. Ada putih. Tidak mungkin seluruhnya hitam dan tidak mungkin seluruhnya putih.
Ketika semua seolah hitam, maka di situ ada kebohongan. Ketika semua seolah putih, maka di situ ada kemunafikan.
Benar jika benar. Salah jika salah. Buruk bila buruk. Indah bila indah. Hargailah, maka kamu pun akan dihargai.Â
Salam. HEP.-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H