Seharusnya, jangan mengurangi penderitaan itu sedikitpun agar tidak ada lagi yang tersisa saat penjara itu sudah boleh ditinggalkan. Tidak ada lagi penderitaan akibat kejahatan itu yang harus dibawa masuk ke dalam kebebasan hidup yang baru.Â
Sebab, seluruh penderitaan hukuman telah rendah hati dikecap dengan tanpa meringankan diri, tanpa menyamankan diri, tanpa melanjutkan apalagi menambah kejahatan yang baru di situ. Hukuman itu selesai di situ. Tidak ada lagi yang dibawa ke pengadilan Allah.
Berbahagialah mereka yang saat ini dipenjarakan karena perbuatannya, karena mereka sudah mendapat bagiannya. Itu tidak akan dibawa lagi ke sana, karena itu sudah selesai di sini.
Lebih baik kita dihukum atas perbuatan kita selagi kita masih di dunia, sebab di dunia masih ada kesempatan untuk bertobat. Namun, bila kita menundanya untuk akhirat, maka menangis pun kelak tak ada gunanya lagi.
Bukan tidak ada orang yang seharusnya dipenjarakan namun tidak dipenjarakan. Mereka berpikir mereka aman. Padahal mereka hanya membawa dirinya kepada keadilan Allah. Mereka bukan bebas dari perbuatan mereka, mereka hanya memundurkan penjara itu untuk akhiratnya.Â
Orang kaya tidak dapat membeli keadilan Allah dengan uangnya. Orang pintar tidak dapat mengelabui keadilan Allah dengan kecerdasannya. Penguasa tidak dapat menguasai keadilan Allah dengan kekuasaannya. Percayalah!
Salam. HEP.-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H